Peluk
Sudah lupa bagaimana rasanya dipeluk sama orang yang benar-benar peduli. Pengen banget rasanya dipeluk saat-saat lagi down, dan dibisikin "It's okay, you will be fine, and this will pass." Gue percaya, pelukan bisa menyelamatkan seseorang. Walau pada nyatanya, ngga semua orang akan selalu ada disisi dan ngga semua orang akan mengerti posisi kita, bagaimana persepsi kita, apa yang kita rasain. Hari ini disadarin lagi kalau yang mengerti kita ya cuma diri kita sendiri, tadinya masih denial kalau paling ngga ada lah ya satu orang yg ngerti, ternyata ngga. Tapi ada yang selalu mengingatkan, selalu bilang, "Kamu ngga sendiri." Mereka tak lain keluarga dan sahabat. Inner circle gue selama ini. Namun, sering kali gue meremehkan keberadaan mereka, terutama pas hidup kita lagi enak-enaknya. Dan ketika keadaan berbalik seratus delapan puluh derajat, barulah gue menyadari betapa tidak nyamannya merasa sendirian saat tengah menghadapi masalah. Betapa rapu