Posts

Showing posts with the label Nostalgia

Memori Tentang Bapak

Image
  Keadaan mungkin sedang berubah, tapi ada beberapa hal yang ngga akan pernah bisa berubah. Kenangan. Ya sebuah memori yang akan selalu bisa dikenang sepanjang masa tidak akan pernah berubah. Kenangan tetaplah kenangan yang bisa diingat sampai kapan pun dan ngga mungkin terlupakan apalagi jika kenangan itu pernah membuat kita merasa begitu bahagia. Hari ini seperti biasa dengan tanpa adanya kegiatan, sedang menjadi pengangguran, hampir selama 24 jam gue hanya menatap layar ponsel. Mengirim pesan kepada teman lama; terutama Yana, menggulir foto-foto lama sampai pada akhirnya aku bertemu pada sebuah foto dimana terdapat potretku bersama Bapak. Kala itu gue berusia 1 tahun 2 bulan, gue sedang digendong oleh Bapak. Di foto tersebut Bapak terlihat bahagia. Detik pertama ketika kembali melihat foto tersebut membuat gue teringat akan beberapa kenangan yang gue dan Bapak miliki. Ya, dahulu gue begitu dekat dengan Bapak. Sebab itu, memori-memori tentang kebersamaan kami selalu gue kenang. B

Tulisan Terakhir Untuk Kalian Berdua

Ini adalah tulisan terpanjang gue, yang gue ketik via HP. Mungkin ini adalah tulisan terakhir gue tentang 'mantan sahabat', yang sebelumnya pernah gue tulis berkali-kali disini bahkan di blog gue lainnya. Biar gue perjelas dulu, mantan sahabat itu bukan berarti mantan pacarnya sahabat. Tapi mantan sahabat dalam arti yang sebenarnya, yaitu orang yang pernah jadi sahabat. Semacam fake friend gitu, tapi gue tidak yakin dan tidak tega menyebut fake friend. Pasti banyak yang salah paham (gagal paham) atau tidak mengerti maksud kata 'mantan sahabat' yang gue tulis, untuk itu gue tidak menulis judulnya "Tulisan Terakhir Untuk Mantan Sahabat" melainkan menulisnya dengan "Tulisan Terakhir Untuk Kalian Berdua" biar lebih jelas kalau tulisan itu memang untuk dua orang yang pernah jadi sahabat gue. Well, sebenarnya agak ganjil ya kalau gue sebut mereka sahabat. Karena kalau yang namanya sahabat pasti sudah mengetahui luar dalam kita, mengerti kita, dan bahkan mu

ILBK

Image
 Ewh..judulnya agak gimana gitu. Tapi akan gue jelaskan di bawah Belakangan ini gue lagi sibuk research lagi tentang Shilla dan all about Idola Cilik. Awalnya sih cuma mau, hm apa ya disebutnya? Hm, ya gue ingin menyusun kembali memori-memori lama, kenangan atau kisah yang sudah lalu, yang pernah gue ingat khususnya saat ada acara TV yang sukses besar pada zamannya, ya saat itu, yaitu Idola Cilik. Dan lebih tepatnya research ini gue lakukan khusus karena gue ingin menggali lebih dalam perihal Shilla yang dulu gue jagokan di Idola Cilik 1 (selanjutnya gue tulis IC1). Sekedar ingin mengenang kembali bagaimana IC1 saat 36 besar, 24 besar, 18 besar dan 12 besar, yang saat itu tiba-tiba dijadikan 16 besar (bukan 12 besar, jadinya 16 besar). Menapak tilas tentang bagaimana Shilla saat perjalanan IC1 dulu. Yang ingin gue kenang, ingin gue ingat kembali yaitu tentang awal Shilla ikut audisi IC1, lagu-lagu yang pernah dibawakan dari 36-16 besar bahkan sampai detik terakhir dia di

Dear Mozaic Friends (Sahabat yang Pernah Ada Dalam Hidupku)

Image
Aku membalikkan wajahku dari tatapan mereka. Jatuh setetes dua tetes air bening dari mataku. Aku merasa ada yang lain. Aku merasa ada sosok yang aku katakan kawan, yang kini tatapannya menjadi lawan. Ia merasa atau tidak tentang apa yang aku pikir tentang dirinya. Aku tak tahu. Yang pasti aku lelah jadi bahan penyalur kemarahannya. Setiap kali tatapannya berubah. Ia kawan bagiku, aku selalu merelakan apa yang seharusnya diberikan seorang sahabat kepada sahabatnya sendiri. Tapi apakah dia merasakan itu juga? Apapun yang ia lakukan, aku sangat berterimakasih padanya. Karenanya, ingatanku kembali. Ingatan tentang apa, siapa, dan bagaimana sahabat-sahabatku dulu memperlakukan aku. Aku ingat ketika mereka bersedia memberikan bahu untukku menangis, menyediakan telinga untuk mendengar setiap keluh kesah yang aku rasakan. Tapi aku selalu menolak. Mungkin dulu karena aku terlalu egois. Aku terlalu gengsi untuk terlihat lemah di depan sahabat-sahabatku sendiri. Mungkin itulah sebab perpecahan

Saras 008 Pembela Kebajikan

Tiba-tiba ingat sama film atau sinetron favorit masa kecil nih. Gara-garanya, beberapa hari lalu ada salah satu penerbit buku yang nge-share #IdolaWaktuKecil di twitter dan kemarin juga saat aku menonton acara televisi, yaitu Mission X yang ternyata produsernya adalah mantan pemain laga lebih tepatnya sih stuntman serial action. Ibu produsernya bernama Devi P. S. (gak tau singkatannya apa, yang jelas waktu aku nonton acara itu tertera namanya seperti itu di layar). Want to know? Dia adalah stuntman Saras 008. Ya, jadi saat Saras berubah menjadi super hero ala Indonesia yaitu Saras 008 yang memerankannya adalah Ibu Devi itu. Bla bla bla and bla bla bla.... pokonyaaaa yang jelas aku ini penggemar Saras 008. Mungkin jika kamu yang membaca artikel ini adalah temanku di sekolah atau teman yang seusiaku, kira-kira anak kelahiran tahun 97-an lah..pasti tidak ada yang mengingat serial itu! Saras 008 Manusia Pembela Kebenaran!! Hohoho :D             Tidak begitu banyak yang aku ingat te