Sang Mood Booster : Motivator dan Penghilang Stress
Dua sokongan
yang tiba-tiba datang secara bersamaan, tanpa sengaja dan hadir begitu saja.
Belakangan, gue punya mood booster
baru setelah sekian lama gue mengalami vacum
of mood booster. Heheh. Siapa dia? Dia adalah—eh lebih tepatnya mereka
adalah Cherrybelle. Waduh! Apalagi itu? Well, saat ini dunia musik Indonesia
sedang mengalami kemajuan dengan booming-nya
sekelompok cowok-cowok tampan yang bisa nyanyi dan nge-dance (Boyband) dan sekolompok
cewek-cewek cantik yang bisa nyanyi dan nge-dance
(girlband). Sebenarnya format yang
seperti itu sudah ada di tahun 80-an atau 90-an. Mungkin dulu belum disebut
sebagai boyband atau girlband kali ya? Setahu gue sih disebutnya vocal group.
Saat awal gue suka sama Cherrybelle,
waktu itu belum banyak yang mengenal. Memang sih waktu gue iseng nyeletuk ke teman-teman
gue tentang K-Pop dan I-pop, khususnya Cherrybelle mereka masih gak tau apa itu
dan siapa mereka. Kebanyakan dari mereka tau Cherrybelle dari gue. Maklumlah
teman-teman gue saat itu belum punya sosmed seperti facebook atau twitter,
masih sangat jarang sementara kami masih bocah SMP yang sibuk sekolah, jarang
nonton tv jadi sedikit kurang informasi. Mungkin cuma gue aja yang punya blog,
facebook, twitter, dan tumblr saat itu. Setelah gue cerita, teman-teman gue
yang memang sangat mengenal kepribadian gue, justru heran. Gue memang sudah
kurang lebih 1 tahun menjadi Twibi (sebutan fans chibi) dan gue tidak
menyangkalnya. Sosok gue yang terkesan nerd
dan tomboy, mungkin agak aneh bila ternyata bisa menjadi seorang fans dari
kelompok girlband yang terkenal girly,
cute dan energyc. Gue selalu berusaha untuk tidak malu mengakuinya, meski
sebenarnya gue malu untuk mengakui itu. Tapi gue juga tidak mau munafik, gue
diam-diam koleksi foto-foto mereka, lagu-lagu mereka, dan video mereka dari on air sampai off air bahkan video TVC atau iklan mereka di tv gitu deh. Kadang
gue juga suka diam-diam nonton mereka di tv atau secara live langsung ke lokasi dimana mereka performe, stalk facebook
acount atau twitter account
mereka, dan rajin menyapa mereka di social
media. yang jelas, gue sangat menjunjung tinggi nilai kejujuran. Kalau
teman-teman gue nanya suka atau tidak dengan Cherrybelle, ya gue jawab ya. Kalau
mereka gak nanya, ya gue diam aja. Tapi, gue memang tidak seperti teman-teman
Twibi lainnya yang koleksi sampai ke merchandise,
kayak syal, baju, topi, dll. Bukan karena gue gak mau milikinya. Lebih karena
hal prinsipil yang ada dalam diri gue. Yaitu, gue gak mau terkesan ‘pamer’. Dan
gue gak mau karena saking fanatiknya, pandangan orang melihat gue ‘aneh’ atau
‘lebay’, bahkan seperti orang yang kehilangan jati diri. Sorry, if I’m wrong. I didn’t
mean to make you angry or hurt you, guys. That’s just my opinions.
Yang pasti, disini gue cuma mau
menjelaskan alasan gue menyukai Cherrybelle. Ketika itu tanggal 18 Juni 2011,
gue lagi nonton Inbox dan secara kebetulan melihat paras 9 butir atau biasa
disebut 9 chibi. Saat itu mereka lagi dipanggil untuk naik panggung, terus
memperkenalkan diri. seketika gue mengernyitkan dahi. Saat itu gue yang memang
sudah mengenal K-pop dan menyukai hal-hal yang berbau Korea, sedikit pesimistif
dong. Kalau di K-pop awalnya gue suka SNSD, 2NE1, dan Suju yang saat itu gue
tau dan kenal banget. Cuma gue memang orangnya gak suka terlalu fanatik, ya gue
terlihat biasa aja. Melihat Cherrybelle yang penampilannya 11-12 sama SNSD, gue
juga biasa aja. Gue gak pernah bilang gue gak suka kalau ada yang mirip-mirip
gitu. Tapi gue juga gak membenarkan kalau gue suka. Tepatnya gue middle
lah...Melihat Cherrybelle, mukanya kok pada mirip. Pikir gue wah keren ini
produsernya cari muka yang bisa mirip gitu. Semakin merhatiin, fokus gue malah
tertuju pada Anisa. She’s sweet, she’s
different, she’s beautiful, i like her smile and her hair. Entah mengapa
gue mengagumi parasnya, terutama senyumnya dan—gue pingin punya rambut kayak dia! Aneh ya?
Soalnya saat itu gue lihat rambutnya hitam mengkilat, lebat, tebal, panjang,
dan lurus. Sejurus gue yang lagi senyam-senyum, eh Mama nyeletuk, “Itu
Amanda?.” Tanyanya sambil ikutan senyam-senyum. Bodohnya gue jawab, ya. Padahal
gue tau namanya, Anisa. Memang sih mirip banget sama Rachel Amanda, yang
kebetulan gue sempat jadi fans-nya ketika dia banyak membintangi sinetron
Sinemarts seperti Candy, Namaku Mentari, Lia, dll. Pas dengar lagunya—eh lucu dan
easy listening lagunya. Jadi makin
cinta deh sama Cherrybelle, khususnya Anisa.
Well, yang di atas itu cuma cerita
awal gue tau dan jadi suka sama Cherrybelle. Sebagai orang yang suka
gonta-ganti mood booster, gue ini
spesies orang yang ‘bosenan’. Bias gue tuh banyak, Ciccio Manansero, Dea Imut, Megawati
penyanyi cilik, Lucky Perdana, Rachel Amanda, Chelsea Olivia, Shireen Sungkar,
Velove Vexia, Al anaknya Ahmad Dhani, terakhir Mikha Tambayong. Mereka semua
itu gak tahan lama untuk jadi mood
booster gue. I personally hope,
semoga bias atau mood booster kali ini gak ganti-ganti. Tapi kalau gue lihat,
mereka sosok yang berbeda. Begini, sebenarnya gue mengagumi mereka bukan karena
bakat dan fisiknya aja. Tapi lebih karena personallity
mereka. Mereka punya attitude yang baik, contohnya dalam menanggapi beberapa
gosip yang beredar mereka bisa dengan dewasa dan sabar menanggapinya. Dari cara
mereka berbicara ketika mengklarifikasikan segala gosip yang ada, bahasa mereka
bijak banget. Mereka tau aturan, penuh perhitungan ketika berbuat dan
berbicara, tau tempat bagaimana harus bersikap, pokoknya attitude-nya baik. Meskipun mereka sering terlihat kayak bocah
kelakuannya, tapi mereka tau tempat kok. Mereka bisa menempatkan diri dengan
baik. Mereka memang sosok yang sangan periang, ceria, dan bahkan jail, tapi
mereka juga cukup dewasa dalam berpikir, berbicara dan bertindak. Terus yang
gue lihat selama ini, mereka adalah artis tenar yang gak segan untuk
membungkukkan badan dan tersenyum ketika lewat di depan kerumunan artis lainnya
bahkan orang lain. Satu sikap yang amat sangat jarang gue lihat dari seorang
entertainer atau artis yang terkenal di jagat ini. Jadi gak heran kalau mereka
amat dicintai oleh Twibi. Dari melihat kepribadian mereka, justru malah memberi
gue motivasi positif. Gue memang tidak kenal dan belum mengenal mereka secara
utuh. Tapi dari aura mereka saja sudah terasa bagaimana sebenarnya mereka.
Mengetahui perjuangan mereka untuk menjadi seorang entertainer seperti sekarang,
semakin memacu gue untuk menggapai cita-cita setingginya. Buat yang membaca
tulisan gue ini mungkin akan berpikiran gue ‘lebay’. Coba tolong jangan
men-judge gue atau mereka (Cherrybelle dan management-nya) dengan pandangan negatif
dulu. Kita memang tidak bisa menilai atau men-judge everyone buy their cover. Kita juga tidak akan bisa
mengetahui dan mengenal pribadi orang lain sepenuhnya, bahkan gue belum
mengenal pribadi gue sendiri. Tapi kita punya hati, kita punya rasa yang bisa
merasakan dari setiap energi yang orang lain pancarkan.
Entah mengapa gue banyak mendapat
pelajaran dari mereka. Dari mereka gue bisa belajar cara menyikapi setiap
masalah, mereka selalu tersenyum dan tampil ceria di depan publik entah masalah
apa yang sebenarnya mereka simpan, apapun masalah berusaha untuk tetap
tersenyum, dan selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik bukan hanya untuk
orang lain tetapi untuk diri pribadi juga. Mereka itu punya senyum dan tawa
renyah yang bisa menyihir banyak orang. Kalau boleh gue meminta, gue gak mau
kehilangan senyum mereka. Selama ini gue selalu melihat mereka dengan senyum
saktinya, gue takut suati saat senyum itu pudar dan tidak bisa lagi menutupi
kesakitan. Hiks :’(
Anyway, kehadiran mereka dalam hidup
gue pun di moment yang sangat pas.
Mereka hadir disaat gue benar-benar sedang down.
Saat batin gue tersiksa melihat teman-teman gue yang tadinya berkumpul, justru
malah terpisah-pisah bahkan lebih untuk sibuk masing-masing dan mementingkan
diri masing-masing. Saat itu gue jadi tidak memiliki sahabat dan banyak teman. Gue
gak lagi punya teman curhat. Gue selalu kesepian dan selalu menyendiri. Bohong kalau
gue kuat menghadapi situasi yang seperti itu. Untunglah mereka hadir. Senyum
dan tawa mereka menjadi pereda stress.
Mereka itu penghilang stressed kayak desserts, yang jadi kesatuan utuh. Selalu
ada desserts dibalik stressed. Heheh
Oh ya, gue juga sangat terpukul
ketika Wenda dan Devi harus memutuskan untuk keluar dari Cherrybelle tanggal 12
April lalu. Tapi, apapun keputusan mereka, gue yakin mereka punya alasan dan
pilihan yang tepat untuk mereka masing-masing. Yang jelas, wish all the best for ci WenDev dan
Cherrybelle.
Cukup sekian
tulisan gue kali ini, see you next post!
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar. Komentar Anda sangat bermanfaat bagi saya. Dimohon untuk memakai bahasa yang sopan, tidak mengandung SARA. Terimakasih ^^