Kangen Kenda a.k.a Dinda

Langit mendung, aku masih bisa lihat setitik cahaya berkerlap-kelip di atas gelapnya langit. Namun jelas, malam ini amat sepi. Dingin. Aku masuk kedalam rumah,buka Facebook dan menemukan info mood boosterku menghadiri Grand Launching pergantian nama stasiun tv B-Channel menjadi rtv. Sontak aku langsung stalk twitter mereka. Aku terpaku pada satu nama. Ia seolah menggelitiki diriku untuk menulis. Lagi. Seakan menulis tentang idola adalah hidupku.



Sabtu, 3 Mei 2014 pukul 20.30 kini aku langsung nge-blog meski lewat hp (kuota modem kosong).



Teruntuk mood boosterku,

Saat browsing di google, tiba-tiba melihat artikelku, jangan kau terkejut. Artikelku memang kebanyakan berisikan tentangmu. Itu adalah caraku mengutarakan isi hatiku, terutama tentangmu. Semoga kamu benar-benar membacanya. Tak perlu untuk memahamiku : harapku.



Langit malam menyapa aku yang selalu terkagum pada senja saat meninggalkan bercak guratan merah keunguannya di cakrawala. Saat aku masuk ke kamar, tak sengaja aku menyenggol sebuah buku diary yang berada di atas meja belajar. Buku itu jatuh, terbuka begitu saja di lantai. Menampilkan lembaran-lembaran yang dulu pernah aku tuliskan. Dibalik lembaran itu menyembul secarik kertas dan selembar foto. Kenda, dia adalah Adinda Purnama. Secarik kertas itu berisikan hasil gambarku yang mencoba menggambar wajah Kenda saat pertama kali bertemu, 2 Ferbruari 2013. Cantik, ia punya pesonanya sendiri. Anyway, dia kakak yang baik. Refleks ujung-ujung bibirku tertarik, melukiskan senyum simpul. Aku pun membandingkan hasil gambarku dengan foto aslinya. Senyumnya mirip, tapi matanya tidak mirip. Maklum aku belum ahli menggambar mata. Hehe. Ohya, aku merasa aneh saat menatap wajah kak Dinda yang ada di foto itu dalam-dalam. Aku tesenyum, tapi aku merasakan sesuatu. Entah itu karena kangen, atau...



Aku jadi mengingat perjuangan kak Dinda waktu dulu. Untuk menjadi penyanyi ia rela buang-buang tenaga dan waktu, rela berhenti kuliah, berteman dengan beberapa musisi, belajar tentang musik dari mereka, menginap di studio, menjadi backing vocal untuk beberapa penyanyi, mengikuti lomba menulis lagu, pernah mengikuti training untuk girlband atau vocal grup bergenre RnB, upload video di youtube sampai dilirik oleh produser. Beliau adalah Teguh Sanjaya yang juga produser Cherrybelle. Lucunya beliau tidak tahu lho kalau kak Dinda itu kakak kandungnya kak Anisa. Ditangan Daddy Teguh, kak Dinda sudah memiliki satu album yang bertema Music and Fantasy. Sesuai dengan apa yang pernah kak Dinda bilang, "Tuangkan fantasymu dalam bentuk apapun. Entah itu musik, karya film atau apapun". Tapi, semenjak kak Anisa hengkang dari Cherrybelle, kak Dinda lebih terfokus pada kak Anisa. Rupanya semakin sibuk. Kabarnya, kak Dinda menjadi manager sekaligus produsernya kak Anisa. Awalnya aku khawatir, kenapa sih kak Dinda lebih mengutamakan kak Anisa? Bukannya yang memilih menjadi penyanyi Solo itu kak kak Dinda? Bukannya yang paling mendamba dan berjuang keras sampai jatuh bangun itu kak Dinda ya? Aku tahu, kak Anisa tidak bersalah. Kak Anisa memang lebih terkenal. Beruntungnya dia punya kak Dinda yang rela berkorban. Kak Anisa memang punya point plus dari kharismanya yang bisa menyihir orang banyak. Tapi kalau ada yang bilang kak Dinda terkenal karena kak Anisa, aku tidak setuju. Kak Dinda terkenal dengan usahanya. Begitupun dengan kak Anisa. Tapi kak Anisa beruntung selalu dibimbing oleh kak Dinda yang lebih tahu tentang musik. Andai, kak Dinda kakakku.



AKU TIDAK TAHU APA YANG AKU RASAKAN. Entah bagaimana mengucapkannya. Maaf,



Mengingat di Indonesia belum begitu kenal dengan kak Dinda, maksudnya ada beberapa orang Indonesia yang belum mengenal kak Dinda. Kadang hidup tak adil. Perjuangan yang sudah dilakukan pun tak seimbang dengan kenyataannya. Kadang kita memang harus berkorban demi orang yang kita sayang. Bersabar menahan ego demi orang yang kita sayang bahagia. Bila kita melakukannya dari hati, maka itu akan sangat bermakna dan sampai ke hati. Aku bangga sama kak Dinda.



Kenda,

Apapun yang kamu putuskan bila kamu bahagia melakukannya, teruskan saja. Jalanmu ya jalanmu. Begitupun dengan kak Anisa. Orang lain tak bisa menghalangi. Mungkin semua yang kak Dinda lakukan adalah yang terbaik, semoga memang yang terbaik. All the best for you.



Aku kangen Kenda nyanyi, kangen suaranya, kangen candaannya. Masih inget "handuk merosot"? Hehe. Kenda, aku kangen )':



Maaf aku tak bermaksud menyakiti. Aku hanya fans biasa, kau idolaku tak harus ku lakukan bak dewa. Apa yang menjadi keputusanmu, pendapatmu dan bicaramu, bila aku tak suka atau tak ku setujui, aku tak bisa mengangguk atau bilang "iya". Aku harus menyampaikan saran dan kritik. Namun aku tak punya hak untuk menghalangimu, aku akan tetap mendukungmu. Tak heran dulu aku pernah mengkritik di FP kak Anisa. Meski kini aku harus hati-hati menyusun kata. Maaf, aku tak bisa seperti mereka (fansmu yang lain)



abaikan kalau tak suka. Anggap aku tak pernah menulisnya :)

Comments

Popular posts from this blog

Saras 008 Pembela Kebajikan

Kontes Blog #PESAWATKERTASTERAKHIR : Teruntuk Kita yang Pernah Sedekat Nadi Sebelum Sejauh Matahari

RUGRATS : a 90's Cartoon