#Songfiction #Flashfiction ; Cinta dan Rahasia
Aku
bersembunyi di balik dinding-dinding rinai hujan yang transparan,
meng-kamuflasekan air mataku agar berbaur dengan bulir-bulir beningnya,
menyamarkan isakku dengan derai suaranya yang bergemericik ketika menikam
tanah, dan membiarkan kesedihanku terbawa hanyut bersama alirannya, berharap
tak seorangpun yang mengetahui ; disini aku menangis.
“Apa yang
harus aku lakukan? Disini aku menangis, sementara kamu disana tertawa
bersamanya.”
“Mengapa
harus begini?”, desahku.
Aku
tak ingat kapan semuanya bermula dan menjadi seperti ini. Begitu banyak
kenangan yang tercipta, dan aku tak tahu bagaimana kenangan bisa membuat
keadaan menjadi begini. Kebersamaan antara aku, sahabatku dan dia.
***
Malam
itu aku sedang berada di atas rooftop apartment. Di bawah payung langit yang
gelap dan di hujani oleh bintang-bintang, aku berdiri membiarkan rambutku
dipermainkan oleh angin malam.
“Pakailah...”
tiba-tiba kamu datang menghampiriku, dan memeluk tubuhku dengan jaketmu.
“Nick?”
ucapku terkejut.
“Kamu
gak kedinginan apa tengah malam di rooftop?”
“sedikit,”
jawabku.
“Sedikit?
Hah? haha” ucapmu terkekeh, seraya memegang teropong bintangku yang tergeletak
begitu saja di bawah. “Hei, stargazer!
Kenapa kamu ga bilang kalau malam ini mau stargazing?”
kamu masih mengutak-atik teropong bintangku untuk kemudian kamu pasang. “Malam
ini ada apa? Oh ya, aku lupa. Sekarang tanggal 11 Agustus. Meteor perseid-kah
yang kamu tunggu?”
“Yes, I’m waiting for perseid meteor shower.
You know me, Nick. Dan aku pun tahu
kamu juga akan stargazing malam ini
tanpa aku harus bilang kepadamu.” Jelasku.
Dan
kamu terus berceloteh di sampingku, menceritakan apa saja yang ada di dalam
kepalamu. Aku tenggelam dalam kata-kata yang terucap oleh bibirmu. Entah bagaimana
aku bisa tidak waras seperti ini? Aku tak mampu berpikir jernih. Saat aku
menatapmu tanpa kedip, aku melihat semesta yang ingin aku tinggali, yaitu
hatimu.
“ Terakhir...kutatap mata indahmu
Di bawah bintang-bintang,
Terbelah hatiku antara cinta dan rahasia.
Ku cinta padamu, namun kau milik sahabatku
Dilema...hatiku ;
Andai ku bisa berkata sejujurnya.”
Rasanya aku
ingin menyelami matamu dan singgah di hatimu. Namun itu tak mungkin terjadi.
“Bagaimana
hubunganmu dengan Rinda?” celetukku begitu saja.
“Hubunganku?
Rinda? Haha.” Jawabmu terkekeh. “Mengapa kau tanyakan itu? Aku kan sedang
bercerita tentang astronomi. Kesukaan kita. Come
on, Rain...”
Bodohnya
diriku melemparkan pertanyaan itu. Mestinya tak usah kuusik tentang hubungannya
dengan Rinda disaat-saat seperti ini.
“Sudah berapa
meteor yang kamu lihat? Mungkin sekitar jam 2, meteornya baru terlihat lebih
jelas.” Ucapmu seraya berlalu dari sisiku.
“Lebih enak
juga sambil tiduran.” Kemudian kamu menggelar sebuah tikar, lalu kamu berbaring
di atasnya. “Nah, begini kan lebih enak. Kemarilah!”
“Eh? Hm,
anu...” sahutku terbata.
“Raina, aku
takkan berbuat yang tidak-tidak. Kemarilah...” jelasmu, seraya menepuk-nepuki
bagian tikar yang kosong di sampingmu.
Aku pun
menghampirimu, dan berbaring disana...di sampingmu.
Kamu pun
bercerita tentang hubunganmu dengan Rinda. Namun aku tak begitu mendengarkan. Entah
bagaimana bisa aku muak mendengar kisahmu dengan Rinda, kekasihmu yang juga
sahabatku itu. Aku tahu Rinda, sangat manja dan pencemburu. Aku yakin kamu
sangat kelelahan menyikapi tabiatnya. Rinda memang sahabatku. Tapi aku tahu
betul sikapnya, sungguh dia tak baik untukmu.
“Jangan...kau pilih dia
Pilihlah aku yang mampu mencintamu lebih dari dia
Bukan...kuingin merebutmu dari sahabatku
Namun kau tahu cinta tak bisa, tak bisa kau salahkan”
***
Mungkin
kamu tak pernah mengetahui apa yang sedang aku rasakan saat ini. Kamu bersamanya,
duduk berdua di batas senja. Bercanda, berpelukan dan bergandengan tangan. Hingga
hujan pun tiba, kamu menggandengnya membawanya berlari di bawah hujan dan
berteduh di sebuaha cafe sambil makan bersama.
Menangis
dalam diam, itulah yang dapat kulakukan. Selalu saja begini. Biarkan aku
mencintamu dalam diam, biarkan. Karena cinta hanya dirasakan, tak perlu
disalahkan.
“ Terakhir...kutatap mata indahmu
Di bawah bintang-bintang,
Terbelah hatiku antara cinta dan rahasia.
Ku cinta padamu, namun kau milik sahabatku
Dilema...hatiku ;
Andai ku bisa berkata sejujurnya.
Jangan...kau pilih dia
Pilihlah aku yang mampu mencintamu lebih dari dia
Bukan...kuingin merebutmu dari sahabatku
Namun kau tahu cinta tak bisa, tak bisa kau salahkan
Ku cinta padamu, namun kau milik sahabatku
Dilema...hatiku ;
Andai ku bisa berkata sejujurnya.
Jangan...kau pilih dia
Pilihlah aku yang mampu mencintamu lebih dari dia
Bukan...kuingin merebutmu dari sahabatku
Namun kau tahu cinta tak bisa, tak bisa kau salahkan
insp. by : Cinta dan Rahasia (Yura Yunita ft. Glen Fredly)
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar. Komentar Anda sangat bermanfaat bagi saya. Dimohon untuk memakai bahasa yang sopan, tidak mengandung SARA. Terimakasih ^^