Resolusi

Tiba-tiba aja gue kepengen ngebahas soal resolusi. Eh, wait! Sebelumnya, selamat tahun baru untuk semuanya. Mari kita hadapi tahun baru 2020 dengan baik, tentunya dengan berbuat baik sebaik kemampuan yang dimiliki.

Sebenarnya resolusi itu benar ada atau ngga sih? Karena selama ini yang gue baca dan gue tau dari medsos, ya kebanyakan ada pemahaman yang keliru soal resolusi dengan target. Pasti tau lha ya setiap awal tahun baru banyak dari kita yang menuliskan beberapa resolusi tahunannya.

Well, menurut gue resolusi itu berasal dari dua kata; re dan solusi. Re itu artinya pengulangan, sementara solusi itu artinya pemecahan masalah. Jadi, resolusi adalah pengulangan dari suatu pemecahan masalahnya. Masalahnya itu apa? Pokok pemasalahannya ambil secara garis besar yaitu menjadi lebih baik. Ngga munafik dong, setiap pribadi dari kita pasti menginginkan untuk menjadi lebih baik. Baik itu secara personal atau kerpribadiannya, apa yang dia kejar, dan lain sebagainya.

Resolusi ngga selalu soal materi atau tujuan besar yang bisa bikin bahagia. Resolusi bisa berupa keputusan kecil di kehidupan keseharian yang dampaknya signifikan. Resolusi juga bisa berarti perubahan sikap atau cara pandang baru terhadap kebiasaan.

Btw, resolusi dan target itu hal yang berbeda. Resolusi itu adalah pemecahan masalah, karena itu resolusi apa pun harus dipilih. Tapi itu pilihan, mau pilih yang mana. Tidak ada resolusi itu juga resolusi. Berbeda dengan resolusi, keinginan-keinginan yang biasanya dituliskan dalam 'resolusi tahunan' sebenarnya lebih tepat disebut sebagai target atau cita-cita. Setiap orang itu harus punya target, sesuatu yang harus dicapai.

Balik lagi ke pertanyaan yang di awal, sebenarnya apakah benar ada yang namanya resolusi? Hmh, menurut gue sih itu bagaimana pribadi masing-masing. Ada orang yang sudah menuliskan berbagai macam resolusi, namun stuck gitu-gitu aja. Tapi ada juga orang yang terlihat maju dan punya progres. Orang yang progresif belum tentu punya resolusi tahunan, kok. Mereka sadar bahwa ngga boleh menghabiskan terlalu banyak waktu untuk hal yang ngga ada manfaatnya dan ngga produktif, lalu biasanya punya beberapa tujuan besar yang selalu ingin dicapai.

Gampangnya, kalau orang-orang berpikiran maju, bikin resolusi ngga perlu di awal dan akhir tahun, karena sepanjang hidup, mereka selalu berusaha mengevaluasi dan memperbaharui visi dan misi mereka. Mungkin di awal tahun mereka bikin target, tapi kalau di pertengahan tahun ternyata hal yang diharapkan ngga sesuai ekspektasi, mereka bakal cari cara lain untuk mencapai target, atau mungkin cari resolusi baru. Tujuannya satu, gimana biar stay significant dan tetap bermanfaat: how to live up to their potential.

At the last, soal resolusi itu gimana mindset sih sebenarnya. Kalau mindset-nya udah bener, ya ngga perlu yang namanya resolusi. Paling cuma buat keren-kerenan update di medsos pas tanggal 1 Januari, kan?





Comments

Popular posts from this blog

Saras 008 Pembela Kebajikan

Kontes Blog #PESAWATKERTASTERAKHIR : Teruntuk Kita yang Pernah Sedekat Nadi Sebelum Sejauh Matahari

RUGRATS : a 90's Cartoon