Posts

Showing posts from June, 2014

Cerita Tentang 11 IPA 2 + Kilas Balik 2013-2014

Image
Alhamdulillah, beberapa hari ini aku sudah bisa kembali ke blogger tercinta ini. Oh iya, di momen liburan sekolah ini, BELUM LIBURAN, TAPI MELIBURKAN DIRI *bagi raportnya kan tanggal 21 Juni nanti. Hehe. Aku kali ini mau nge-post tentang teman-teman di kelas 11 IPA 2. Btw, di postingan yang ini gak pakai kata “Aku”, tapi “gue” hehe. Bersama teman-teman gue menduduki kelas 11 IPA 2 yang diberi nama Expost 48 . Expost artinya Excellent People from Eleven Science Two, sedangkan 48 bukan beranggotakan 48 orang atau pun mengikuti JKT 4B, AKB 48 atau 48 family itu deh. 48 itu artinya kami angkatan 48. Sebelum berdirinya nama Expost, anak-anak cewek sempat berdebat soal pemberian nama kelas ini. Sempat ada usulan dari Titan, A Closet katanya. Hah? Closet? Ada-ada aja si Titan ini. Katanya itu singkatan dari Amazing Class of Science Eleven Two. Trus, katanya anggotanya disebut D’Jambans. Ya kali, yang begituan dibawa-bawa. Nyeleneh. Gak biasa. Unik. Whatever lah. Tapi banyak yang

Ikan Kecil di Kolam Besar

“When I remember about what I want, this tears are flow. I just wanna hold and hug you. But it feels so hard. You too far away.”                 Mereka tidak tahu di balik senyumku ada duka yang mengiris hati. Di balik binar mataku ada tangis yang siap terjun. Sudah bukan rahasia umum bila mereka menilaiku dengan yang aneh-aneh. Ini semua karena sikapku. Bukan. Bukan karena aku yang egois, sombong, dan gak asik. Aku terpaksa. Aku terpaksa seperti itu. Selama ini aku hanya bersandiwara. Yang aku tunjukan pada mereka bukanlah aku yang sebenarnya.                 Aku memang pendiam, tapi aku bukan antisosial. Mengapa aku seperti ini? Itu semua karena aku berpikir mereka berbeda. Mereka bukan hidupku, maksudku mereka adalah orang-orang yang ada di sekitarku namun tak bisa ku jama. Sangat jauh jarak ini. Tanganku tak mampu menggapainya. Duniaku berbeda dengan dunianya.                 Aku merasa bagaikan ikan kecil yang berada di kolam besar. Tak pantas.

Sorry ...

Image
“It’s too hard for me. But I should do that. It’s not what I want, please understand me. I understand your feeling. I love you, guys. Sorry ...”           “Aku gak bisa,” Apa yang kalian pikirkan saat aku berkata seperti itu? Beberapa waktu lalu kalian (anak Expost 48 yang cewek) meminta padaku agar aku bisa berpegian bersama kalian. DUFAN! Itu destinasi yang telah disepakati setelah tour kelas dibatalkan, dan Expost boy memilih camping sendiri. Tapi, aku dengan seenaknya berkata, “Sorry, udah punya acara sendiri. Maaf ya, gue gak bisa ikut bareng kalian,”           Entahlah, saat itu aku tidak berpikir tentang kalian. Mungkin kalian anggap aku egois, gak asik, sok, sombong atau apa lah. Hm, ada alasan lain mengapa aku menolak jakan kalian. “Aku ingin sekali!” Itu jawaban aku yang sebenarnya jika kalian ingin tahu. Siapa sih yang gak mau liburan bersama teman-teman satu kelas? Memang sih tempat ramai seperti bukan gue banget. Tapi aku juga ingin berkumpul bersama kali

642 days (1 tahun, 6 bulan, 1 hari)

          Mungkin ini adalah akhir dari penantian panjang yang aku lakukan. Setelah selama 642 hari aku harus duduk dalam diamku, menunggu dalam harap yang penuh tanya. Dia...dia...dan dia yang selama 1 tahun membuat aku bungkam memendam rasa, membuatku membawa cinta dalam waktu 6 bulanku berusaha untuk dekat dengannya yang selalu membuat jantungku berdebar, gugup, sempat malu dan enggan berhadapan dengannya. Kini hanya butuh waktu satu hari untuk meyakinkan hatiku, memutuskan segalanya. Ini keputusanku. Dan inilah akhirnya,           Ya, dari awal aku telah jatuh hati padanya. Dengan headset yang menempel di telinganya, jaket yang selalu menyelimuti tubuhnya, senyumnya yang manis, dan pribadinya yang berkharisma. Pria berkacamata, yang hanya dengan melihat wajahnya aku sudah mampu membaca bahwa ia adalah pecinta anime dan segala budaya tentang Jepang. Entahlah, tampangnya tidak ke-Jepang-an, bergaya Harajuku pun tidak. Yang ada rambutnya potongan pendek, seperti tidak pernah