Terpaksa, biasa, BISA!!
Sepotong kenangan masa lalu bagaikan potongan-potongan mozaik dalam hidupku. Potongan kenangan itu adalah elemen mozaik dalam hidupku. Yang suatu saat nanti akan tersusun raipi membentuk "siapa diriku", "jati diriku", dan "bagaimana masa depanku". Hari ini, aku tidak ingin meninggalkan kamarku selama aku sedang tidak ada kegiatan. Ya, seperti saat ini. Aku lebih suka menjelajahi kamarku, berkutik dengan semua yang aku suka. Tadi, aku sedang membongkar berkas-berkas lama yang isinya piagam-piagam, kertas-kertas ulangan, album foto, pokoknya semua file yang menurutku berharga. Hasratku bergelora bersama kenangan-kenangan masa lalu, sebuah potret tentang keceriaan, kepolosan, tawa-tawa kecil, ke-sok tahuan...membuat aku ingin mengulangi kembali. Ku pegang semua berkas-berkasku satu per satu. Sebuah buku yang sudah usang menyolok mataku. Raport SD? Lalu, aku membuka buku usang itu yang telah lama mendekam di koper. Ugh..banyak debu. Aku membuka lembar