Posts

Showing posts from February, 2018

Pacaran Itu...(?)

Assalamu'alaikum Ciyeee Alfi, apaan dah nulis beginian? Haha 😂 Bukan apa-apa hanya saja ini begitu mengganjal di hati dan kepala gue. Sudah lama ingin dituliskan disini, cuma belum terlaksana karena kesibukan dan riset juga. Pacaran itu apa sih? Mengapa harus pacaran? Memang apakah esensi dari pacaran itu sendiri? Hal negatif kok masih dibudayakan. Awkey, itu pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di kepala gue. Konten ini mungkin agak sensitif bagi beberapa orang dan mungkin gue akan dimusuhin oleh teman gue sendiri. It's okay. Sampai saat ini gue masih belum paham tentang esensi pacaran itu sendiri. Dan ngga mengerti mengapa remaja ngebet banget kepengen punya pacar. Tapi gue akan mencoba memaparkan sedikit opini gue tentang pacaran disini. Menurut info yang gue dapatkan di Wikipedia, pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Timbul per

Tentangku : Aku Cuek

Ada pertanyaan yang sampai ke telingaku. Bukan hanya satu orang, bahkan hampir semua orang yang ku kenal. Mereka bilang aku cuek dan mempertanyakan mengapa aku bisa begitu? Ya, sesungguhnya aku tidak se-cuek kelihatannya. Sesungguhnya itu hanya kamuflase atau alibi yang sengaja aku buat untuk menutupi kelemahanku. Aku begitu karena aku tidak ingin terlihat bahwa aku ini orangnya amat sangat care terhadap orang lain bahkan melebihi care nya terhadap diriku sendiri. Aku perasa banget orangnya, gampang tersentuh, bisa dibilang cengeng, selalu menghindar dari sesuatu yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat privacy . Namun aku tidak ingin terlihat lemah. Makanya aku bersikap cuek.

Salah Paham

Well , beberapa waktu ini gue mengalami hal-hal yang janggal di hati gue. Gue mencium bau-bau kesalahpahaman. And, tulisan ini gue tujukan buat lo, orang yang merasa dirinya gue ceritakan disini. I don't know gue merasa lo akan membaca ini. Sometimes I hate these open-letter articles. I have to write it this way, though, because you don’t talk to me anymore. Eh, I mean, you don't reply my chat again. Agaknya lo suka membaca tapi lo ngga suka menulis. It's o kay, gue paham dan gue mengerti, lebih tepatnya mencoba. Ya, mungkin lo merasa aneh melihat gue membahas apa yang terjadi pada kita disini. Mungkin lo juga bertanya kenapa. Ini artinya hal tersebut mengganjal di hati dan pikiran gue. Karena gue tipikal orang yang netral, ngga suka berpihak, ngga suka cari musuh. Gue ingin lo tau apa yang ada di kepala gue, point of view nya gue. Gue pernah mengalami hal yang seperti ini sebelumnya, kesalahpahaman dan bodohnya gue tidak memperbaiki semua itu. Gue tau waktu itu gue ego

Renungan : 16/02/2018

Lelah itu bukan kapasitasku. Berdo'a pun bukan penghujung dari setiap pengrobananku. Jika pun kelak Allah tidak mengabulkan do'a dan impian itu, yakini saja, bukan do'amu yang tidak terkabulkan hanya saja dia yang belum tepat untukmu. Jika pun harus meminta, pastilah impian dan do'a itu menjadi harapan di setiap penantian itu.

Tentangku : Aku Pendiam

Tak banyak bicara, kata mereka tentangku. Ya, mereka punya persepsi dan aku memaklumi. Aku memang pendiam, entah mengapa bisa begitu. Mungkin saja karena turunan dari ayahku. Aku pendiam bisa jadi karena merasa belum nyaman. Belum nyaman dengan lingkungan, suasana atau orang-orangnya. Aku pendiam, bisa jadi karena terlalu berhati-hati. Berhati pada hal-hal baru, terutama pada orang-orang di sekelilingku. Aku pendiam, bisa jadi karena aku terlalu nyaman untuk memerhatikan dan mendengarkan segala yang ada di sekelilingku. Tapi aku tidak se-pendiam yang mereka pikirkan. Mereka yang belum mengerti sifatku. Tak banyak yang bisa aku jelaskan disini, karena kata-kata tak mampu menjelaskan semuanya.

The Two of Us : Sayangnya

Aku menyanyangimu. Tapi aku bukan tipikal orang yang suka memanggil 'sayang'. Terlebih, tak ada ikatan di antara kita. Aku memang tidak bisa menyelami pikiranmu lebih jauh lagi. Aku tidak mengerti maksudmu. Kalau memang kamu merasa nyaman nyaman denganku, kamu bisa bicara padaku atau paling tidak tunjukkan. Bukan seperti ini caranya, aku open minded saja orangnya. Mau kamu seperti apa, punya sifat apa, kebiasaannya apa, aku coba mengerti dan pahami. Walaupun aku terlihat kaku dan amat sangat dingin. That's just first impression ketemu gue.

Pikirku

Ada yang ingin menghilang dan menjauh. Dari ribuan bahasa, yang tidak satu koma pun dipahami. Dari banyaknya ilusi, tentangnya. Esensinya yang telah menjadi untaian, mengikat, menyesakkan, tanpa sepengetahuan. Orang itu adalah aku. Yang ingin menyerah karenamu. Yang ingin menjauh tanpa penjelasan. Yang kemudian menghilang membawa banyak pertanyaan. Bukan! Bukan karena inginku. Diammu yang membuatku begini. Saat bersamaku, kau tak seperti biasanya. Kupikir esensiku tak kau inginkan. Kupikir kita tak sejalan. Dan tentangku, Yakini apa yang kau rasa dan pikirkan, adalah benar adanya. Ada simpati yang tersimpan, dalam diriku yang pendiam. Meski tak terlihatkan, hanya saja kupendam. Karena aku, tak ingin terlihat. Sebelum aku tahu, isi hatimu yang tersirat. Aku tahu, sulit untuk bisa mengerti kamu. Begitupun sebaliknya. Bisakah kau beri, Aku jarak, sejenak? Biarkan aku tenggelam, dalam lorong-lorong gelap yang ku anggap sahabat. Pada malam kuberharap, sud