Salah Paham
Well, beberapa waktu ini gue mengalami hal-hal yang janggal di hati gue. Gue mencium bau-bau kesalahpahaman. And, tulisan ini gue tujukan buat lo, orang yang merasa dirinya gue ceritakan disini. I don't know gue merasa lo akan membaca ini.
Sometimes I hate these open-letter articles.
I have to write it this way, though, because you don’t talk to me anymore. Eh, I mean, you don't reply my chat again. Agaknya lo suka membaca tapi lo ngga suka menulis. It's okay, gue paham dan gue mengerti, lebih tepatnya mencoba. Ya, mungkin lo merasa aneh melihat gue membahas apa yang terjadi pada kita disini. Mungkin lo juga bertanya kenapa. Ini artinya hal tersebut mengganjal di hati dan pikiran gue. Karena gue tipikal orang yang netral, ngga suka berpihak, ngga suka cari musuh. Gue ingin lo tau apa yang ada di kepala gue, point of view nya gue.
Gue pernah mengalami hal yang seperti ini sebelumnya, kesalahpahaman dan bodohnya gue tidak memperbaiki semua itu. Gue tau waktu itu gue egois, mungkin masih sampai sekarang. Intinya gue ngga mau mengulangi kesalahan yang sama lagi.
Tulisan ini sudah gue posting di twitter, anyway.
Bila kita bertemu secara langsung, gue ngga akan banyak tanya atau mengungkit hal-hal "akward" itu, hal yang terjadi pada kita kemarin. I'm not human like that! Kalau lo mau singgung gapapa, tapi gue ngga akan singgung hal tersebut. Gue akan bertingkah seperti "semua-baik-baik-saja", seakan tidak terjadi apa-apa di antara kita. Semua tanya dan resah gue, cukup disampaikan disini saja. Agaknya memang lo salah paham. Dan gue telah membaca hal-hal yang aneh dari diri lo setelah obrolan panjang di BBM dan melihat kembali sikap lo ketika di dunia nyata, lo tau maksudnya ketika berhadapan secara langsung. Ya, gue merasa adanya perubahan dari lo, lo sedikit menjauh gue rasa. I don't know, lo yang tau tentang diri lo.
Silence is better. Kata-kata bisa menyakiti. Tulisan bisa membuat kesalahpahaman. Sosmed membunuh kenyamanan. So, untuk apa? You just go a head! Bila perlu block or delete, kalau memang tidak suka. Ngga usah munafik, bilang hal yang seperti itu "childish". Kalau memang lo ngga suka sama gue, block semua akun sosmed gue saja. I'm okay! Gue lebih suka lo jujur, ketimbang lo harus bohong mengatasnamakan "gue ngga childish sampai harus ngeblock akun-akun orang". Jujur lebih baik walau menyakitkan. Gue membuat status tersebut dan lo langsung ngegas bikin status juga yang seperti itu. Bukan ngga mungkin kalau gue berpikir lo marah.
Status sosmed sesorang itu kadang ambigu. Kadang kita merasa itu buat kita, bisa jadi padahal bukan. Sama seperti gue ketika membaca status lo yang ngegas itu. Gue tanya, "maksudnya gue?" Tapi lo ngga membalasnya. Gue berpikir status lo itu memang buat gue. Terlalu besar kemungkinannya, sangat kebetulan. Gue membuat status itu dan lo ngechat gue, ngga lama kemudian lo membuat status juga yang bersinggungan. Bukan hal yang ngga mungkin kan? Sudah terbaca, kita jadi ribut karena kesalahpahaman dan sosmed membuat semuanya runyam.
Ngga tau kenapa, gue merasa lo menganggap gue itu sama seperti pacarnya mantan lo. You-know-who. Gue ingat lo pernah bertanya ke gue, "apa lo termasuk orang yang ngga suka sama gue?" Pertanyaan itu cukup mengganjal di hati dan pikiran gue. Kenapa pertanyaan itu bisa lo lontarkan ke gue? Gue ngga percaya kalau lo bilang ngalir begitu aja. Gue yakin pasti ada sebabnya, pasti memang ada yang lo pikirin, pasti ada yang mengganjal di hati lo. Gue merasa belum mengenal lo, untuk itu gue selalu berhati-hati terhadap lo. Jujur aja, gue masih membaca sikap dan sifat lo. Bukan berarti gue membenci lo. Lo ngga kenal gue, begitupun sebaliknya.
Tulisan itu bukan untuk lo, ngga tau kenapa lo jadi kesinggung gitu. Dan gue tau lo marah. Gue minta maaf, mungkin lo merasa tersakiti oleh kata-kata gue, sikap gue, atau apapun itu. Gue minta maaf. Gue minta maaf bukan karena gue mengakui kesalahan, karena memang tulisan itu bukan untuk lo. Egois? Iya, gue egois. Lo tau gue ngga enakan orangnya, karena lo marah yang disebabkan membaca status gue, gue minta maaf. Gue ngga mau cari musuh, gue ngga kepengen nyakitin orang lain. Intinya sih gue ngga mau gara-gara kesalahpahaman ini semakin membuat kita jauh bahkan saling memusuhi.
Ya, lo membuat gue menjadi "bukan" gue banget. Gue merasa aneh sampai harus menulis penjelasan disini. Semoga lo mengerti. Btw, kesel yak dengar gue minta dimengerti, minta dipahami terus.
-AL-
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar. Komentar Anda sangat bermanfaat bagi saya. Dimohon untuk memakai bahasa yang sopan, tidak mengandung SARA. Terimakasih ^^