Pacaran Itu...(?)

Assalamu'alaikum

Ciyeee Alfi, apaan dah nulis beginian? Haha 😂

Bukan apa-apa hanya saja ini begitu mengganjal di hati dan kepala gue. Sudah lama ingin dituliskan disini, cuma belum terlaksana karena kesibukan dan riset juga.

Pacaran itu apa sih? Mengapa harus pacaran? Memang apakah esensi dari pacaran itu sendiri? Hal negatif kok masih dibudayakan. Awkey, itu pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul di kepala gue. Konten ini mungkin agak sensitif bagi beberapa orang dan mungkin gue akan dimusuhin oleh teman gue sendiri. It's okay. Sampai saat ini gue masih belum paham tentang esensi pacaran itu sendiri. Dan ngga mengerti mengapa remaja ngebet banget kepengen punya pacar. Tapi gue akan mencoba memaparkan sedikit opini gue tentang pacaran disini.

Menurut info yang gue dapatkan di Wikipedia, pacaran merupakan proses perkenalan antara dua insan yang biasanya berada dalam rangkaian tahap pencarian kecocokan menuju kehidupan berkeluarga yang dikenal dengan pernikahan. Timbul pertanyaan, memang ingin mengenal seseorang harus pacaran ya? Kalau menurut gue ngga. Terus, faedah dari pacaran itu apa sih? Menurut gue pacaran itu unfaedah banget, bikin boros kantong, ribet. Kalau mengikuti perkembangan zaman saat ini pacaran kayaknya harus banget. Ya, gue memang kurang suka sama "konsep" dari pacaran yang kebanyakan orang lakukan sih. Ini di luar dari sisi Islamnya ya. Kayak misalnya apa-apa harus ngasih kabar, harus sering jalan atau ketemuan, sampai-sampai harus tahu password sosmed masing-masing, belum lagi ada aktifitas gandengan tangan, pelukan, kissing, apalagi ke arah yang lebih jauh. Na'udzubillah. Ribet aja gitu, bukan siapa-siapa tapi seolah-olah memiliki seutuhnya. Yang aneh sih sampai harus berbagi password sosmed. Masalahnya, sosmed itu privacy kita, bagian dari hidup kita yang ngga perlu lah dibuka-buka sama orang lain. Norak tau! Dan kalau pacaran gue ngga yakin deh pada ngga melakukan aktifitas gandengan, pelukan, kissing atau bahkan bisa-bisa ke adegan kamar 😱 Pasti melakukan ya kan? Katanya ngga ngapa-ngapain, mustahil lah ya. Terlalu banyak negatifnya gue rasa.

Dalam Islam juga pacaran itu haram hukumnya. Tapi entah mengapa masih banyak orang yang menjalaninya padahal mereka sudah tau hukumnya apa. Lantas esensi dari pacaran itu apa? Kenapa masih membudayakan pacaran?

Takut ngga punya jodoh?
Takut ngga ada yg perhatiin?
Takut dibilang jones?
Takut dibilang ngga laku?
Takut nggw ada yang mau nikahin kamu/ajak kamu nikah?
Takut malah kedapetan yang jelek dimasa depan?
Takut diambil sama orang jadi kita yang harus nembak dia?
Takut dibilang culun ngga punya gebetan?
Takut……ya, dan masih banyak "takut-takut" lainnya.

Itulah masalah remaja masa sekarang. Takut ngga punya pasangan yang sejatinya belum tentu dimasa depan akan kita nikahin atau mau ngajak kita nikah. Kalau sudah pacaran mau ngapain?
1.Panggil mamih papih?
2.Curi-curi pandang?
3. Mulai coba jalan berdua kesuatu tempat?
4. Mulai saling mentraktir?
5. Mulai coba-coba pegang tangan dia?
6. Mulai coba-coba peluk-pelukan di belakang pohon?
7.Mulai bilang lophe-lophe nyuu?
8. Mulai coba-coba cium pipi dia?
9. Mulai coba-coba pegang yang lain?
10. Mulai coba-coba………. (tiiiiiiiittttt 18 tahun
keatas)??????
11.Mulai merasakan muntah-muntah gk jelas?
12.Mulai merasa perut kok ada yang aneh?
13.Pas di tes keluar 2 garis?
14.Mulai bingung kenapa bisa kebobolan? (Emang main bola?)
15. Mulai ajak tanggung jawab (ya klo mau, kalau ngga???) tapi
ternyata yang berbuat malah kabur?
16. Yang cewe mulai stres dan mengambil jalan keluar aborsi
(itupun kalau aman, kalau ngga???)
17. Yang cowo udah males temuin cewe yangg lama, mulai cari gebetan baru??(dan sikluspun kembali dari nomor satu)

Gendeng toh? Muter-muter ngga jelas.
Buat yang cowo akan muncul pertanyaan, situ ngga laku atau maunya seneng-seneng doang? Atau memang ngga jantan jadi cuman berani lewat pacaran? Buat yangg cewe juga muncul pertanyaan, situ ngga punya harga diri atau memang dasar murahan? Buat dua-duanya juga muncul pertanyaan, kalian kalau sudah kebablasan kayak kejadian diatas mau apa?

Dari pertanyaan diatas bakalan melahirkan pertanyaan baru. Rata-rata bagi yang polos atau pergaulannya masih teratur, mereka menganggap pacaran sebagai ajang saling mendukung, mendampingi, mencintai dll. Sehingga wajar bila siklus yang dijelaskan di atas (yg nomor 1-17) akan berlangsung sangat lama bahkan mungkin nomor 9-17 tidak akan terjadi, namun bila nomor 9-17 tidak terjadi apakah mereka masih tetap dianggap berzina? Kan model pacaran mereka ngga sampai kebobolan?

Teman-teman yang dirahmati Allah,
Allah Ta’ala berfirman,

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنَا إِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَاءَ سَبِيلًا

“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”(QS. Al Isro’ [17] : 32)

Mendekati saja tidak boleh, apalagi kalau sudah ngelakuin? Lantas zina itu seperti apa? Mudah saja. Kalian saling curi-curi pandang atau kedip-kedipan mata kayak kelilipan? Itu sudah termasuk zina mata, coba ngelirik si dia pas si dia ngga sadar kalau kita liatin? juga termasuk zina mata lagi. Dan masih banyak lagi hal-hal yg pada akhirnya menyebabkan kita mendekati zina bahkan nantinya bakalan jadi berpacaran.

Terus gimana dong, Al? Masa cinta ditahan-tahan? Nanti keburu diambil orang kan susah lagi dapet yang secantik/seganteng dia (pasang muka sedih). Tenang aja, ada solusinya kok, Islam adalah agama yg mempermudah segala urusan berdasarkan hukum syara’ yanh insya Allah mendapat ridho dari Allah swt. Caranya adalah baca Surat An-Nuur ayat 26 : “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita
yang baik (pula)”. Nah diayat tersebut sudah jelas bahwa seseorang “yang baik” pastilah akan bersama “yang baik” sedangkan “yang buruk” sudah pasti bersama “yang buruk”. Nah sudahkah kita berkaca pada diri sendiri? Apakah pacaran akan membawamu kepada sesuatu “yang baik”? Bila memang tidak,
kenapa harus dilanjutkan? Insya Allah jodoh ditangan Allah swt, tinggal bagaimana kita saja yang bisa meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita.

Lantas bagaimana caranya supaya tidak berpikir lagi tentang cewek/cowok? Gampang kok. Coba saja yang merasa
dirinya pria (kalau tidak ngerasa sih yah mohon maaf) silahkan baca Al-Qur’an surat An-Nuur ayat 30 “…Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya…” jadi yang laki-laki cukup tahan pandangan kalian serta jaga kemaluan (tidak hanya kemaluan tapi seluruh tubuh kalian) agar tidak lagi sembarang melakukan hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan dengan yang bukan mahram kalian, serta
menyibukkan diri kalian dengan kegiatan yang bermanfaat yang diutamakan mengkaji Al-Qur’an dan Islam. Untuk yang merasawanita/perempuan/gadis/cewek/akhwat/sejenisnya baca juga surat An-Nuur ayat 31 “…Hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara
kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutup kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara laki- laki mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami
mereka, atau saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita Islam, atau budak-budak yang mereka miliki…” . Maksudnya apa? Ya bagi wanita juga sama seperti yang pria yaitu menahan pandangan dan juga kemaluan/tubuhnya terutama.

Wallahu'alam bisshawab

Semoga dari tulisan ini kita bisa mengetahui maknanya dan bagaimana cara kita berhubungan sosial dengan yang bukan mahram kita serta tidak lagi pusing mendapatkan jodoh. Gue sendiri lagi menunggu yang ngelamar nih. Ingin menikah muda ceritanya. Wakaka
Aamiin Ya Rabbal’alamin.

Wassalamu'alaikum

Comments

Popular posts from this blog

Saras 008 Pembela Kebajikan

Kontes Blog #PESAWATKERTASTERAKHIR : Teruntuk Kita yang Pernah Sedekat Nadi Sebelum Sejauh Matahari

RUGRATS : a 90's Cartoon