Mozaic is You
"Kamu adalah sebagian elemen dalam potongan mozaik di hidupku ... "
Dimana bintangku? Belakangan ini aku telah kehilanganmu. Aku telah kehilangan bintang yang selalu ceria, selalu tebarkan cinta yang tak pernah berhatam. Kamu, bintang yang selalu terangi langit-langit hatiku. Dimana kini kamu bersembunyi? Dalam hati aku tertawa getir, mengingat akan beberapa perubahan saat ini. Mungkinkan ini SANDIWARA (lagi) ? Aku tidak pernah percaya pada mereka. Karena aku tahu ada dusta dalam ucapan yang terselip senyum nista. Aku tahu. Peristiwa yang seperti ini pernah terjadi, dulu. Justru aku tidak tega harus melihatmu tersiksa dalam sandiwara yang sepertinya sudah terorginir dengan rapi ini. Menjadikan kamu sebagai tameng dan menyuruhmu untuk tutup mulut, sehingga kamu harus bersembunyi dam membuat teka-teki. Kamu berhasil membuat aku mencari dan terus menlaah akan semua ini. Dan berharap, kamu akan menceritakan apa yang telah terjadi.
Apa kabar kamu saat ini? Ku dengar kabar burung kau sakit. Tapi entah mengapa aku tidak mempercayai kabar itu. Walau setengah hatiku yakin bahwa kamu sedang sakit. Sebab aku pun sedang tidak enak badan (sakit). Tapi itu tidak bisa menjamin kebenaran. Sudah..abaikan saja. Aku merasa ada yang ditutup-tutupi olehmu, kakak-kakakmu, orangtuamu, bahkan orang-orang yang dekat denganmu. Padahal sebenarnya aku hanya meminta kabar tentangmu. Tak lebih. Kalau seandainya kamu sakit, seharusnya tell us. Ceritakan berita itu kepada kami, #teamAR #InsomNisa. Tapi ini tidak ada klarifikasi yang menjawab kebenaran berita yang sudah beredar. Aku, kami #teamAR #InsomNisa adalah juga bagian kamu, keluarga kamu. Tapi, kalau memang aku harus menunggu sampai waktu yang tepat pun tidak apa-apa. Semoga kamu baik-baik saja. Aku masih mencarimu. Mengikuti jejak setiap keberadaanmu. Memperhatikan setiap aktivitas jejaring sosial, walau aku tak suka jadi stalker. Aku tahu dimana kamu. Namun aku tak tahu dimana hatimu. Jangan biarkan hatiku terus bertikai dengan prasangka. Jangan biarkan aku berhipotesa tanpa tahu kebenarannya. Walau aku tahu pasti kamu melakukan ini karena tidak ingin mengecewakan orang lain. Tapi justru karena kamu telah bertindak yang bukan kebiasaanmu itu, itulah yang membuat orang lain kecewa. Aku hanya bisa berharap yang terbaik untukmu.
Aku tulis ini saat pelajaran elektronika, untukmu. Aku tidak bisa berhenti untuk tidak memikirkanmu. Saat menulis penegertian pulsa pun aku menuliskannya "Pulsa adalah denyutan nadiku yang tidak dapat terulang kembali untuk tidak menyayangimu." Jum'at, 20 September 2013.
Aku tidak bisa mendengar apapun
Selain hujan yang jatuh menyentuh genting siang ini
Semua yang ku dengar hanya tetesan hujan yang jatuh
Membuat memoriku tidak mampu berhenti berpikir
Hujan mampu meronansikan ingatanku tentang masa lalu
Membawa hatiku ke lautan biru
Terombang-ambing bagai perahu tak berpengendali
Takut menerjang ombak di kala badai
Yang terbesit hanya wajahmu
Tersenyum rupawan menatapku
Namun aku malah sedih
Rasa takut ini mendera nurani
Aku sangat takut, ada rasa sesak di dada
Apakah esok kamu masih bisa tersenyum padaku?
Kenyataan dan ego, perihnya dunia
Hatiku terus bertanya
Apakah suatu saat nanti kamu masih bisa menyembunyikan kesakitan yang kamu rasa?
Aku masih ingat hari itu
Hari dimana aku sangat membenci dan ingin ku lupakan
Sandiwara yang tersusun rapi menyitakan haru
Apa akan terulang kembali, dan kamu lah yang akan menyita perhatian
Aku tak dapat berbuat apa-apa
Walau aku tahu aku pun akan terluka
Namun yang lebih membuatku terluka adalah jika melihat bermuram durja
Aku tak sanggup bila harus melihatmu yang terlaku
Jangan kamu biarkan hatimu sendiri berpelik dengan masalah
Aku akan terbuka untuk selalu mendengarkan setiap keluh-kesah
Karena aku tak ingin kamu membiarkan hatiku bertikai dengan prasangka
Biarkan itu terbuka walau harus menyisakan air mata
Selalu terselip nama indahmu
Dalam sebaris do'a seiring nafas berhembus
Begitu banyak arti dirimu
Namun tiada daya untukku tebus
Ketulusan cinta dan kasih sayang sedemikian dalam
Untuk dirimu atas inspirasi dengan cinta yang tak berbatas
Rasa terimakasih tidak akan cukup untukmu
Aku hanya mampu memberi support tanpa batas
*NB: Puisi ini aku tulis saat pelajaran Kimia. Kamis, 19 September 2013.
Kamu adalah sebagian elemen dalam potongan mozaik di hidupku
Mungkin orang lain akan berkata ini bodoh. Tapi itu bagi orang yang tidak tahu bagaimana caranya idolservices. Aku hanya ingin menjadi berguna untuk orang lain dan untuk diriku. Begitupun sebaliknya untuk para idola.
Maaf jika tulisan ini agak menyinggung. Aku hanya menulis mengikuti irama hati dan pikiranku.
Just For You Anisa Rahma a.k.a Anisa Chibi
Dimana bintangku? Belakangan ini aku telah kehilanganmu. Aku telah kehilangan bintang yang selalu ceria, selalu tebarkan cinta yang tak pernah berhatam. Kamu, bintang yang selalu terangi langit-langit hatiku. Dimana kini kamu bersembunyi? Dalam hati aku tertawa getir, mengingat akan beberapa perubahan saat ini. Mungkinkan ini SANDIWARA (lagi) ? Aku tidak pernah percaya pada mereka. Karena aku tahu ada dusta dalam ucapan yang terselip senyum nista. Aku tahu. Peristiwa yang seperti ini pernah terjadi, dulu. Justru aku tidak tega harus melihatmu tersiksa dalam sandiwara yang sepertinya sudah terorginir dengan rapi ini. Menjadikan kamu sebagai tameng dan menyuruhmu untuk tutup mulut, sehingga kamu harus bersembunyi dam membuat teka-teki. Kamu berhasil membuat aku mencari dan terus menlaah akan semua ini. Dan berharap, kamu akan menceritakan apa yang telah terjadi.
Apa kabar kamu saat ini? Ku dengar kabar burung kau sakit. Tapi entah mengapa aku tidak mempercayai kabar itu. Walau setengah hatiku yakin bahwa kamu sedang sakit. Sebab aku pun sedang tidak enak badan (sakit). Tapi itu tidak bisa menjamin kebenaran. Sudah..abaikan saja. Aku merasa ada yang ditutup-tutupi olehmu, kakak-kakakmu, orangtuamu, bahkan orang-orang yang dekat denganmu. Padahal sebenarnya aku hanya meminta kabar tentangmu. Tak lebih. Kalau seandainya kamu sakit, seharusnya tell us. Ceritakan berita itu kepada kami, #teamAR #InsomNisa. Tapi ini tidak ada klarifikasi yang menjawab kebenaran berita yang sudah beredar. Aku, kami #teamAR #InsomNisa adalah juga bagian kamu, keluarga kamu. Tapi, kalau memang aku harus menunggu sampai waktu yang tepat pun tidak apa-apa. Semoga kamu baik-baik saja. Aku masih mencarimu. Mengikuti jejak setiap keberadaanmu. Memperhatikan setiap aktivitas jejaring sosial, walau aku tak suka jadi stalker. Aku tahu dimana kamu. Namun aku tak tahu dimana hatimu. Jangan biarkan hatiku terus bertikai dengan prasangka. Jangan biarkan aku berhipotesa tanpa tahu kebenarannya. Walau aku tahu pasti kamu melakukan ini karena tidak ingin mengecewakan orang lain. Tapi justru karena kamu telah bertindak yang bukan kebiasaanmu itu, itulah yang membuat orang lain kecewa. Aku hanya bisa berharap yang terbaik untukmu.
Aku tulis ini saat pelajaran elektronika, untukmu. Aku tidak bisa berhenti untuk tidak memikirkanmu. Saat menulis penegertian pulsa pun aku menuliskannya "Pulsa adalah denyutan nadiku yang tidak dapat terulang kembali untuk tidak menyayangimu." Jum'at, 20 September 2013.
Aku tidak bisa mendengar apapun
Selain hujan yang jatuh menyentuh genting siang ini
Semua yang ku dengar hanya tetesan hujan yang jatuh
Membuat memoriku tidak mampu berhenti berpikir
Hujan mampu meronansikan ingatanku tentang masa lalu
Membawa hatiku ke lautan biru
Terombang-ambing bagai perahu tak berpengendali
Takut menerjang ombak di kala badai
Yang terbesit hanya wajahmu
Tersenyum rupawan menatapku
Namun aku malah sedih
Rasa takut ini mendera nurani
Aku sangat takut, ada rasa sesak di dada
Apakah esok kamu masih bisa tersenyum padaku?
Kenyataan dan ego, perihnya dunia
Hatiku terus bertanya
Apakah suatu saat nanti kamu masih bisa menyembunyikan kesakitan yang kamu rasa?
Aku masih ingat hari itu
Hari dimana aku sangat membenci dan ingin ku lupakan
Sandiwara yang tersusun rapi menyitakan haru
Apa akan terulang kembali, dan kamu lah yang akan menyita perhatian
Aku tak dapat berbuat apa-apa
Walau aku tahu aku pun akan terluka
Namun yang lebih membuatku terluka adalah jika melihat bermuram durja
Aku tak sanggup bila harus melihatmu yang terlaku
Jangan kamu biarkan hatimu sendiri berpelik dengan masalah
Aku akan terbuka untuk selalu mendengarkan setiap keluh-kesah
Karena aku tak ingin kamu membiarkan hatiku bertikai dengan prasangka
Biarkan itu terbuka walau harus menyisakan air mata
Selalu terselip nama indahmu
Dalam sebaris do'a seiring nafas berhembus
Begitu banyak arti dirimu
Namun tiada daya untukku tebus
Ketulusan cinta dan kasih sayang sedemikian dalam
Untuk dirimu atas inspirasi dengan cinta yang tak berbatas
Rasa terimakasih tidak akan cukup untukmu
Aku hanya mampu memberi support tanpa batas
*NB: Puisi ini aku tulis saat pelajaran Kimia. Kamis, 19 September 2013.
Kamu adalah sebagian elemen dalam potongan mozaik di hidupku
Mungkin orang lain akan berkata ini bodoh. Tapi itu bagi orang yang tidak tahu bagaimana caranya idolservices. Aku hanya ingin menjadi berguna untuk orang lain dan untuk diriku. Begitupun sebaliknya untuk para idola.
Maaf jika tulisan ini agak menyinggung. Aku hanya menulis mengikuti irama hati dan pikiranku.
Just For You Anisa Rahma a.k.a Anisa Chibi
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar. Komentar Anda sangat bermanfaat bagi saya. Dimohon untuk memakai bahasa yang sopan, tidak mengandung SARA. Terimakasih ^^