Kangen :'(

Oke, kali ini pikiran gue lagi kacau sangat! Sebenarnya gak tau mau nulis apa, tapi....

Sebelumnya, gue mau ngucapin Selamat Hari Raya Idul Adha bagi yang merayakan. Minal 'aidin wal faidzin :)

Lanjut! Gini, semenjak kelas 3 SMA ini gue mulai jarang buka Facebook, Twitter, (BBM, Path, Instagram aja sampe lupa password), pokoknya semua akun jejaring sosial gue itu sepi mungkin udah sampai bulukan kali tu :/ sekalinya ada kuota internet, yang gue lakuin cuma belajar online plus blogging. Dan malam ini gue nyisihin waktu khusus untuk berselancar di Facebook. Gak tau kenapa, tiba-tiba ada status dari salah satu orang yang gue sayang muncul di beranda. Seketika bayangan masalalu gue muncul, dan air mata pun rembes -_- *halah mendramatisir banget* Tapi itu memang benar adanya.

Orang yang gue maksud bukan pacar ataupun mantan pacar. Tapi dia itu sahabat gue. Eh ralat. Pernah jadi sahabat. Oke, tulisan ini gue tujukan untuk 2 orang sahabat (pernah) yang sampai saat ini entah siapa mereka dalam hidup gue. Yang jelas...sampai saat ini gue masih sayang gitu. Aneh ya? Gini, cerita singkat dulu tuh kita deket banget. Di antara sekian banyak teman gue cuma mereka yang dekat banget dan ada di hati gue. Entah bagaimana caranya gue yang susah banget dekat sama orang apalagi percaya sama orang, bisa sayang sama mereka. Gue ngerasa nyaman bersama mereka. Bertahun-tahun kita bersama, entah karena apa tiba-tiba kita saling jauh. Terakhir kali gue lihat mereka dalam update status Facebooknya, yang gue rasa itu buat gue yaitu bertulisan, "Dulu kita sahabat berteman bagai ulat. Kini kita melangkah berjauh-jauhan. Kau jauhi diriku karena sesuatu..." kira-kira gitu deh. Dan ada lagi, "Mungkinkah gue bisa benci sama teman lama gue?" ada lagi, "Sebenarnya gue masih mau berteman dengan lo." Tiba-tiba aja gue merasa itu semua buat gue. Karena setelah gue stalk semua statusnya kaitannya tentang sahabat. Tapi entahlah...

Yang bikin gue nangis setiap kali ingat mereka yaitu, gue menyesal pernah menyia-nyiakan mereka. Karena saat ini gue gak temuin orang-orang baik, tulus, dan hebat macam mereka. Memang benar kata guru gue, dalam mencari teman atau sahabat itu bagaikan kita berdiri di kebun bunga di sebuah bukit. Dari jauh mereka terlihat sama. Namun bila kita telah menemukan bunga tercantik pertama, dan mencari bunga cantik lainnya semua terlihat cantik tapi tak sama seperti bunga yang pertama. Gue menyesal gue baru sadar akan semua ini. Mungkin kita jadi begini karena salah gue. Gue yang egois, gue yang gengsian, dan benar kata lo hm, Disty *nama samaran*. Gue munafik. Ya gue munafik. Gue munafik akan isi hati gue sebenarnya. Dari sikap gue, gue kelihatan gak butuh mereka lagi, tapi dari hati gue, gue butuh mereka. Gue sayang mereka.

Saat gue menyadari semua ini, gue selalu berusaha untuk minta maaf pada mereka. Apa ini terlambat? Fabi *samaran* sudah pindah ke Padang. Sedangkan Disty berbeda sekolah dengan gue, kita jarang ketemu. Gue gak tau harus memulai semua dari mana. Pernah gue mencoba meminta maaf pada Disty, tapi selalu gak mampu. Tapi waktu itu gue semangat banget mau minta maaf, tapi ternyata angkot yang ditumpangi Disty malah melaju cepat. Padahal gue udah jalan setengah lari. Sampai kapan gue harus nunggu waktu yang tepat kalau setiap gue mau ngelakuinnya selalu ada gangguan.?

Dan pemicu malam ini gue nangis, plus tiba-tiba kangen mereka. Yaitu karena melihat status Facebook Fabi yang lalu dikomentari oleh Disty. Inti ststus fb nya itu, Fabi kangen sama teman-teman di Tangerang. Begitupun dengan Disty yang kangen pada Fabi. Hufff...gue jauh lebih kangen. Gue kangen lu, Bi! Gue kangen lu, Dis! 7 tahun, Bi. 7 tahun kita saling jauh-jauhan. 5 tahun, Dis. 5 tahun kita jauh-jauhan. Dan gue tau selama 5 tahun juga lu gak pernah berharap bisa jauh-jauhan sama gue. Lu kasih kode itu, Dis. bodohnya gue sadar, tapi gak berani perbaiki itu semua. Selama itu kita gak pernah nyapa, gak pernah ngobrol.

Aku cuma mau minta maaf pada kalian, F****h H*****H dan D***H S**********I. Sampai kapan kita begini? Aku tau ini tak semudah membalik telapak tangan. Aku kangen tawa, canda, dan cerita kalian.

Comments

Popular posts from this blog

Saras 008 Pembela Kebajikan

Kontes Blog #PESAWATKERTASTERAKHIR : Teruntuk Kita yang Pernah Sedekat Nadi Sebelum Sejauh Matahari

RUGRATS : a 90's Cartoon