The Two of Us : Maaf

Selalu ada kesempatan kedua, meski tidak selamanya. Mungkin keberuntungan sedang menghampiri, membantu tuk perbaiki. Jarak yang meregang, hati yang meradang. Tidak mengerti akan maksud semua ini, namun hati menginginkanmu untuk tetap di sini. Kebekuan yang ada, tak sedikitkah hatimu merasakan apa yang kurasa?

Kita menjelma kebisuan yang tak bisa diungkap, dalam belenggu yang mendekap. Mencoba mengerti dan memahami isi hati, namun lelah yang terasa dan ingin hentikan cerita. Aku bisa merasakan dinginnya hatimu, begitupun merasakan dirimu yang perlahan menjauh. Sesungguhnya hati terus mencari dan memerdulikanmu, namun ego mengkudetaku. Kusimpan semua tanya, resah, gelisah dan rindu terhadapmu, namun kamu tak jua mengerti. Sebab aku selalu diam dan kamu pun tak paham. Aku tahu kamu tidak menginginkanku diam seperti ini, aku pun tidak ingin memendam semua ini sendiri.

Apa aku harus menjadi orang lain untuk bisa dekat denganmu? Apa aku harus berpura-pura menjadi orang lain agar membuat kamu nyaman dan bisa jadi dirimu sendiri saat bersamaku? Kadang aku merasa tidak menjadi diriku saat bersamamu, namun aku nyaman berada di sisimu, meski dalam sunyi dan tak memiliki alasan. Aku menjauh karena aku takut kamu tidak nyaman berada di dekatku. Sebab itu aku jadi berhati-hati bersikap padamu. Aku tahu kamu mencariku, tapi maaf justru aku tidak mencarimu. Bukan aku membencimu atau tidak suka padamu, hanya saja aku takut kehadirankulah yang tidak kamu inginkan. Itulah alasan mengapa aku tidak mencarimu. Aku tahu karena sikapku itu pun kamu menjauh, apa karena kamu pun takut kehadiranmu tidak aku inginkan? Jawabannya tidak. Hanya saja aku belum bisa terbuka, karena aku belum bisa memahamimu. Sekali lagi, aku nyaman berada di dekatmu dan aku menginginkan kehadiranmu.

Agaknya aku telah menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan. Lagi-lagi aku menghancurkan semua. Ingin kuperbaiki, namun aku sadar aku tak bisa bila harus sendiri. Sudikah kamu membantuku? Perbaiki semua ini dan menyelamatkan kita. Maafkan aku yang tidak bisa mengerti kamu. Maafkan aku yang pendiam dan tertutup terhadapmu. Maaf.

Kita yang mencari
dan pahami isi hati
Lelah di tengah jalannya
dan hentikan cerita

Kaulah bintangku yang meredup perlahan
terambil cahayanya
Kaulah bintangku yang meredup perlahan
tak lagi terangi malamku~

* Nadya Fathira - Bintang yang Meredup

Comments

Popular posts from this blog

Saras 008 Pembela Kebajikan

Kontes Blog #PESAWATKERTASTERAKHIR : Teruntuk Kita yang Pernah Sedekat Nadi Sebelum Sejauh Matahari

RUGRATS : a 90's Cartoon