Diary Seorang Penggemar #6 "Tidak Ada Yang Abadi"

Pernah berpikir untuk berhenti mengidolakanmu. Namun aku bingung. Aku lelah. Setiap hari selalu memikirkan kamu yang tidak pasti, mungkin tidak memikirkanku. Setiap hari harus mengkhayal tentang kamu. Mimpi-mimpi yang tidak pernah menjadikan kenyataan. Aku capek! Tapi apa mungkin aku bisa melepas semua tentang kamu yang sudah melekat jauh di dalam benak dan pikiranku sejak lama. Setiap detik teringat kamu. Setiap menit memantau kamu, meski hanya dari kejauhan. Sangat jauh. Setiap jam mencari berita tentang kamu. Setiap hari memandangi wajahmu dan mendengar indah merdu suaramu. Ada waktu untukku melihat kamu di depan layarku dan kadang nekat untuk melihat kamu lebih dekat. Tetap membela kamu di depan orang-orang yang menghujatmu, orang-orang yang tidak tahu siapa kamu, orang-orang munafik yang diam-diam suka memperhatikanmu. Mungkin mereka tidak mengerti bagaimana cara menghargai seorang idola atau entertainment sepertimu. Mungkin mereka tidak paham bagaimana cara menghardapi seorang idola atau entertainment, siapa pun dia, baik suka atau pun tidak suka. Mereka anggap aku, kamu, kami (penggemarmu), kita ... bodoh. Ya, itu karena mereka tidak saling merasakan. Aku, kamu, kami (penggemarmu), kita ... punya satu ikatan. Konyol memang. Tapi itu hanya kata orang-orang yang tidak mengerti satu ikatan persaudaraan. Tapi menjadi penggemar adalag suatu ikatan, bukan nasib, tapi takdir.

Malam ini aku termenung dan terdiam, termangu dalam sunyi. Menghayati setiap irama denyut nadi dan jantungku. "Sampai kapan aku masih bisa mendengar irama ini?" aku tidak tahu. Aku menulis mengikuti aliran pikiran dan suasana hatiku. Tidak sengaja memang. Tapi inilah curahanku. Tulus dari dalam hatiku, ku persembahkan sebuah tulisan ini untuk kita semua.

Aku lihat banyak perubahan yang terjadi pada diriku dan lingkunganku. Ku pandangi diriku. Ya, aku berbeda. Sekarang. Ku tatap dinding kamarku yang dulu kosong, tapi sekarang penuh pernak-pernik. Dinding kamar yang tadinya tidak ada hiasan selain foto pribadiku, kini bersanding foto kamu dan semua tentang kamu. Sekarang aku semakin gila dan bodoh, tidak bisa membedakan mana kesenangan dan mana kesedihan. Di saat sedih, aku memang menangis. Di saat bahagia aku ingat kesedihan. Melihat kamu mendapat penghargaan, justru air mataku menetes. You're THE BEST. Sejujurnya aku lelah menjadi seorang penggemar. Tapi aku tidak bisa berhenti. Aku tidak bisa berpaling darimu. Telah ku coba untuk membuang semua tentangmu, tapi justru aku semakin menyayangimu. Aku tidak bisa. I can't move on from you. Kamu telah membawaku ke dunia yang berbeda. Dunia bersamua sekumpulan para penggemar. Kami semua menangis dan tertawa bersama. Kami melangkah berdampingan demi satu tujuan bersama kamu. Demi KAMU.

Ketika menjadi penggemarmu, hidupku juga bertarung dengan haters. Membelas habis-habisan. Aku, kami (fans) tidak hanya diam ketika tangan kotor mulai menuliskan kata-kata buruk yang buat dada panas. Kami bukan fans yang kasar,bukan fans yang hanya asal berbicara. Kami hadapi mereka dengan senyum dan tawa. Karena melihat betapa bodohnya mereka menghujat kalian. Aku akan tetap melindungi kalian. Salah satu dari kalian pernah berkata, "Sejak kapan ada peraturan Twibi Twiboy melindungi Cherrybelle. Seharusnya Cherrybelle yang melindungi Twibi Twiboy" Kata itu sangat indah bagiku, sungguh bijak. Jarang ada sosok idola seperti kalian.

Senyuman kamu membuat aku bahagia. Tapi aku selalu bodoh. Hatiku berdegup tak menentu. Kadang air mataku menetes saat melihat kamu tersenyum. Aku sangat takut. Apa suatu saat nanti kamu masih bisa tersenyum padaku, pada kami? Apa kamu masih bisa memiliki kesaktian menyembunyikan kesakitan yang kamu rasakan? Perihnya dunia ini...kenyataan dan ego.

Aku masih ingat hari itu. Hari dimana aku pernah sangat membenci dan ingin melupakan. Hari dimana seharusnya kamu menjadi yang terbaik tapi tidak karena suatau keegoisan. Kamu dan temanmu, kalian idolaku, malah mengalah. Aku, kami (penggemar kalian) semua marah dan kecewa. Justru kalian tersenyum. Kami menangis, mengapa kalian tersenyum? Aku sadar, kamu..kalian..adalah idola sejati. Hal itu mengingatkan aku akan sesuatu. "SEMUA TIDAK ADA YANG ABADI". Aku, kamu, kalian, kami (para fans), kita, dan para idola itu tidak abadi. Ketika mendengar kata-kata itu aku hanya ingin menangis. Aku tidak bisa berbuat apa-apa. Kata-kata itu memang benar adanya. Suatu saat nanti kalian bukan para idola lagi. Suatu saat nanti aku bukan seorang penggemar. Hidupku akan kembali seperti semula. Walaupun hatiku berkata, "Aku tidak mau itu terjadi?". Suatu saat ada masa dimana kita tidak saling mengenal, dimana kita dikumpulkan di sebuah alam, dunia yang sebenarnya. Kematian dan akhirat. Kita tidak bisa menghindari.

Dari tulisan di atas sudah jelas ku persembahkan kepada siapa.

Ya ...


Untuk CHERRYBELLE, khususnya Anisa ChiBi (Anisa Rahma) yang telah memberikan banyak arti untukku. You're so inspiring :)

Ignore it, if you don't like it. Peace and Respect ^^ :)

Comments

Popular posts from this blog

Saras 008 Pembela Kebajikan

Kontes Blog #PESAWATKERTASTERAKHIR : Teruntuk Kita yang Pernah Sedekat Nadi Sebelum Sejauh Matahari

RUGRATS : a 90's Cartoon