Hayu ah, bercermin!
"Ah, lu mah gak pinteerrr!!" ucap seorang teman ketika aku lupa mengerjakan PR. Seketika aku terdiam. Bukan! Aku tidak marah ketika ia berkata seperti itu padaku. Aku tahu maksudnya bercanda. Hm, aku hanya saja tiba-tiba jadi merenung dan sadar sekali perbuatanku salah.
Kali ini aku tiba-tiba saja selalu teringat kata-kata itu. Aku tahu, aku memang sudah banyak berubah. Awalnya sih, tidak mau jadi orang yang terlalu lurus. Makanya agak dibengkokin. Mengurangi jam belajar, sedikit memper-santai tugas alias menunda-nunda pekerjaan. Ya memang saat SMP dengan jarang belajar bahkan tidak pernah belajar, aku bisa mendapat rangkin 1. Tapi sekarang? Aku jadi kebiasaan seperti itu. Aku selalu menutupi diri dan tidak mau jadi anak yang aktif lagi. Sempat terpikir kalau teman-teman SMA tidak terlalu pintar. Memang tidak semuanya pintar sih, tapi mereka 'cerdas'. 'cerdas' nyonteknya, dengan jimat-jimat dan segala macam trik. Mengetahui kepicikan teman-temanku, aku semakin terpojok. Tidak tahu harus bagaimana. Dengan kepintaran yang standar, sedangkan aku tidak mau mengikuti mereka. Yang ada dipikiranku hanya, AKU HARUS KEMBALI KE JALAN YANG LURUS YANG DULU SELALU AKU TERAPKAN. Mungkin teman-teman di SMA tidak ada yang tahu akan kemampuanku sementara aku selalu merahasikan dan menutup-nutupi. Sebab karena aku pasif juga jadi aku tidak bisa merebut juara atau masuk 10 besar. 2 bulan lalu ketika aku cerita nilai raportku pada sahabat-sahabatku yang kebetulan berbeda sekolah, banyak dari mereka yang bilang "Habisnya lu sih, jadi pasif. Coba lu kayak dulu. Aktif di kelas, kalau di rumah setiap gw sms atau telpon pasti lagi belajar, ngerjain soal-soal. Sekarang lu berubah, Al. Nilai lu memang membuat kita terperanga dengan nilai murni lu yang gede-gede, bagus, tapi hasil raport malah anjlok. Tapi lebih baik lagi kalau lu kembali ke jalan yang benar seperti Alfi yang gue kenal!" Ya, aku sadar. Aku terlalu lelah untuk disepelekan atau dipandang sebelah mata oleh mereka. Saat ini perlahan aku akan meluruskan jalanku. Hayu ah, bercermin! Aku mau berubah. "Hei, sampai kapan mau mengerjakan PR di sekolah terus? Sadar! Kamu sudah kelas 12. Harusnya bisa jadi lebih baik lagi. Malu dong...". "Jangan malas dong! Ayo semangat. Orang rajin bisa mengalahkan orang yang pandai lhoo.." ucapku pada diri sendiri setiap saat bercermin. Terlebih untuk memotivasi diri.
Ya mungkin memang aku harus banyak-banyak bercermin untuk introspeksi diri. Malu juga kan yak harus begini terus, udah gitu diacuhkan lagi! Lebih parahnya disepelein, di pandang orang gak guna, gak bisa apa-apa. Hehe.
Kali ini aku tiba-tiba saja selalu teringat kata-kata itu. Aku tahu, aku memang sudah banyak berubah. Awalnya sih, tidak mau jadi orang yang terlalu lurus. Makanya agak dibengkokin. Mengurangi jam belajar, sedikit memper-santai tugas alias menunda-nunda pekerjaan. Ya memang saat SMP dengan jarang belajar bahkan tidak pernah belajar, aku bisa mendapat rangkin 1. Tapi sekarang? Aku jadi kebiasaan seperti itu. Aku selalu menutupi diri dan tidak mau jadi anak yang aktif lagi. Sempat terpikir kalau teman-teman SMA tidak terlalu pintar. Memang tidak semuanya pintar sih, tapi mereka 'cerdas'. 'cerdas' nyonteknya, dengan jimat-jimat dan segala macam trik. Mengetahui kepicikan teman-temanku, aku semakin terpojok. Tidak tahu harus bagaimana. Dengan kepintaran yang standar, sedangkan aku tidak mau mengikuti mereka. Yang ada dipikiranku hanya, AKU HARUS KEMBALI KE JALAN YANG LURUS YANG DULU SELALU AKU TERAPKAN. Mungkin teman-teman di SMA tidak ada yang tahu akan kemampuanku sementara aku selalu merahasikan dan menutup-nutupi. Sebab karena aku pasif juga jadi aku tidak bisa merebut juara atau masuk 10 besar. 2 bulan lalu ketika aku cerita nilai raportku pada sahabat-sahabatku yang kebetulan berbeda sekolah, banyak dari mereka yang bilang "Habisnya lu sih, jadi pasif. Coba lu kayak dulu. Aktif di kelas, kalau di rumah setiap gw sms atau telpon pasti lagi belajar, ngerjain soal-soal. Sekarang lu berubah, Al. Nilai lu memang membuat kita terperanga dengan nilai murni lu yang gede-gede, bagus, tapi hasil raport malah anjlok. Tapi lebih baik lagi kalau lu kembali ke jalan yang benar seperti Alfi yang gue kenal!" Ya, aku sadar. Aku terlalu lelah untuk disepelekan atau dipandang sebelah mata oleh mereka. Saat ini perlahan aku akan meluruskan jalanku. Hayu ah, bercermin! Aku mau berubah. "Hei, sampai kapan mau mengerjakan PR di sekolah terus? Sadar! Kamu sudah kelas 12. Harusnya bisa jadi lebih baik lagi. Malu dong...". "Jangan malas dong! Ayo semangat. Orang rajin bisa mengalahkan orang yang pandai lhoo.." ucapku pada diri sendiri setiap saat bercermin. Terlebih untuk memotivasi diri.
Ya mungkin memang aku harus banyak-banyak bercermin untuk introspeksi diri. Malu juga kan yak harus begini terus, udah gitu diacuhkan lagi! Lebih parahnya disepelein, di pandang orang gak guna, gak bisa apa-apa. Hehe.
Comments
Post a Comment
Silahkan berkomentar. Komentar Anda sangat bermanfaat bagi saya. Dimohon untuk memakai bahasa yang sopan, tidak mengandung SARA. Terimakasih ^^