Posts

A Goose's Dream

Hello there! Ya..hari ini aku mau me-review lagu. Sebelumnya belum pernah me-review lagu. Tapi kali ini, lagi ngebet pingin banget. Aku ingin menulis review makna lagu yang aku rasa tepat sekali dengan keadaanku saat ini. Sesuai dengan judul pada postingan ini, "A Goose's Dream", itulah judul lagu yang akan aku review sesuai dengan pandanganku. A Goose's Dream adalah lagu milik Insooni yang pernah dicover oleh Suzy Miss A (Hye Mi) dan Eunjung T-ara (Baek Hee) dalam serial drama Korea Dream High saat mereka mengikuti audisi untuk masuk sekolah Kirin Art. Dari pertama dengar lagu ini dalam drama serial Korea Dream High aku langsung suka dan mengkhayati lagunya meski belum tahu artinya. Dan begitu translatte ke dalam bahasa Indonesia, waw..liriknya sangat dalam. Lagu ini menceritakan tentang sebuah impian. Mimpi. Impian yang oleh sebagian orang dianggap remeh, menyepelekan dan menjudge. Oke, langsung simak saja ... A Goose's Dream (Impian/mimpi Seekor Angsa) Kena

Masa Itu Pernah Ada ...

Semangkuk es krim masih berada di hadapanku. Masih beku, belum mencair. Keindahan warna-warni, yang kusebut es krim pelangi itu menggodaku untuk segera menyantapnya. Namun ... Suara renyah tawa anak kecil membuatku menahan sesendok es krim yang akan berlabuh di pintu mulutku. Ah .. Suara gemericik air hujan menggugahku untuk menikmati keindahan suaranya. Anak-anak kecil berlarian bermain dengan hujan. Kepala-kepala berwajah polos dan lugu menenggak ke atas seraya berteriak, "Hujan .. Ule ule hujan gede..". Anak-anak kecil dengan tingkahnya yang menggemaskan tertawa riang, berlari, bergerak bebas, seolah tanpa beban dan dunia ini hanya milik mereka. Seru! Ingin sekali ikut, namun aku enggan. Aku sudah beranjak remaja, tidak mungkin aku bertingkah seperti mereka. Aku menatap kembali semangkuk es krim pelangi di hadapanku. Ah! Ternyata hanya ilusi semata. Toh, saat ini sudah Maghrib dan watuknya berbuka puasa. Lagi pula tidak ada hujan di luar sana. Sesendok es krim pun sudah b

Untuk Cinta Yang Sedemikian Dalam

Selalu terselip nama indahmu Dalam sebaris do'a yang selalu terpanjatkan seiring nafas ini berhembus Begitu banyak arti dirimu Namun tiada daya dan upaya untuk ku tebus Ketulusan yang berbalut cinta dan kasih sayang sedemikian dalam Untuk dirimu atas inspirasi dengan cinta yang tertebar tak berhatam Rasa termakasih tidak akan cukup untuk dirimu Tapi aku hanya mampu merangkai kata yang ku persembahkan dari hatiku Kau adalah keindahan Yang terselip dalam anugrah Tuhan Dirimu yang selalu menebarkan cinta tak berbatas Aku hanya mampu membalas support tanpa batas I love you for a thousand years, I'll love you for a thousand more Untuk cinta yang sedemikian dalam, I love you more than word

Untukmu idolaku, Anisa Rahma "ChiBi" : Diary Seorang Penggemar #7

Maaf...kini aku mengusik keindahan harimu yang cerah begitu tenang. Aku sama sekali tidak bermaksud apa-apa. Hanya saja, ada yang ingin aku katakan kepadamu. Kata-kata yang mungkin tidak ada artinya. Tapi aku senang merangkai kata. Karena itu keahlianku. Aku berseni dengan kata-kata yang terucap tulus dari dalam lubuk hati. Sebab aku selalu melakukan sesuatu memakai hati. Dan semoga sampai di hatimu juga. Tulisan ini memang hanya tulisan biasa. Tapi inilah aku. Aku sangat mengagumimu. Semua rasa kagumku kepadamu hanya dapat kutorehkan pada sebuah karya, entah itu puisi, cerpen atau lagu yang sampai saat ini masih aku simpan baik-baik, disegel dengan penuh kehati-hatian, resmi legal dari hatiku terdalam untuk cinta dan sayang yang terpendam kepadamu meski aku belum mau menyebar luaskannya. Mungkin aku bukan seperti penggemarmu yang lain. Selalu ada atau datang dimanapun kamu berada, dimanapun kamu perform. Jujur saja, aku belum pernah melihat performance kamu bersama teman-temanmu

Diary Seorang Penggemar #6 "Tidak Ada Yang Abadi"

Pernah berpikir untuk berhenti mengidolakanmu. Namun aku bingung. Aku lelah. Setiap hari selalu memikirkan kamu yang tidak pasti, mungkin tidak memikirkanku. Setiap hari harus mengkhayal tentang kamu. Mimpi-mimpi yang tidak pernah menjadikan kenyataan. Aku capek! Tapi apa mungkin aku bisa melepas semua tentang kamu yang sudah melekat jauh di dalam benak dan pikiranku sejak lama. Setiap detik teringat kamu. Setiap menit memantau kamu, meski hanya dari kejauhan. Sangat jauh. Setiap jam mencari berita tentang kamu. Setiap hari memandangi wajahmu dan mendengar indah merdu suaramu. Ada waktu untukku melihat kamu di depan layarku dan kadang nekat untuk melihat kamu lebih dekat. Tetap membela kamu di depan orang-orang yang menghujatmu, orang-orang yang tidak tahu siapa kamu, orang-orang munafik yang diam-diam suka memperhatikanmu. Mungkin mereka tidak mengerti bagaimana cara menghargai seorang idola atau entertainment sepertimu. Mungkin mereka tidak paham bagaimana cara menghardapi seorang id

Aku telah ingkari

Tidakkah kamu sadari, hidupku hampa. Tapi itu dahulu. Sebelum kamu mulai hadir menghiasi setiap hariku. Bodohnya aku selalu menyalahkan hidup. Dulu. Sebelum kamu ingatkan aku dengan sikap baik kamu. Aku sering kali murung. Sangat dulu sekali. Ketika kamu belum menyiramkan hatiku dengan jiwa ketegaran sentuhan senyum, semangat dan ceriamu. Ya. Aku berubah karena kamu. Tuhan, telah mengirim kamu untuk aku. Demi kebaikan. Kamu memang bukan malaikat, tapi kamu adalah anugrah hidupku. Aku tidak pernah menyamai kamu dengan malaikat. Karena aku muslim. Dalam Islam diajarkan tidak ada yang bisa menyamai manusia dengan malaikat. Bahkan menyepertikannya atau membagaikannya saja tidak boleh. Aku berpegang teguh pada Aqidah Islam, imanku. Dan aku tahu, kamu pun setuju. Hubunganku dengan kamu, hanyalah sebatas penggemar dengan idolanya. Tak lebih. Meski aku menganggapmu sebagai kakakku tak lain karena usiamu lebih tua 6 tahun dari aku dan kebetulan aku pun tidak memiliki kakak. Terkadang rasa sa

Diary Seorang Penggemar #5

Tidakkah kamu merasa, hari ini lebih dingin dari kemarin. Aku merasakan sepi dan hampa. Tidakkah kamu rasakan itu, rasa yang sama denganku. Apa yang sedang kamu lakukan? Aku ingin tahu, aku ingin sedikit saja aku mengintip kegiatan sehari-hari saat kamu tidak lagi menyapaku. Walau sesungguhnya aku sangat ingin melalui hari ini bersamamu. Aku ingin sekali bertemu denganmu. Duduk berdua, dan berbagi cerita. Aku merasa telah lama mengenalmu. Dan saat kamu mulai jarang menyapaku, aku merasa sedih. Aku mengutuk diri sendiri karena tidak bisa melakukan apapun, selain memendam rindu. Memendam rindu yang tidak ku tahu apakah kamu merasakannya juga. Rindu yang hanya ku rasakan sendiri. Tanpa berbalas. Ah.. Semalam aku tidak bisa berhenti memikirkanmu. Terkadang aku tersenyum-sendiri saat mengingatmu. Entah mengapa pikiranku ini terus memaksaku untuk mengingatmu, namamu, tingkahmu, senyummu dan tentu merdunya suaramu. Dan hati ini, selalu menggugahku untuk berada di dekatmu. Aku sangat ingin b