Posts

Teruntuk Anisa Rahma, Aku Ingin Memanggilmu, Anchb

Image
Teruntuk, Anisa Rahma yang sudah 3 tahun membuatku selalu giat menulis.           Kak Anisa,           Apa kabarmu senja ini? Lama tak menyapamu. Pun lama aku tak tahu kabarmu. Lama kamu menghilang, tiba-tiba saja kamu hadir dengan kabar yang kurang menyenangkan. Kamu sudah melepas nama panggungmu “chibi”, kak Nis? Rasanya aneh memanggilmu dengan nama Anisa Rahma. Bukan. Aku tidak pernah berkata namamu jelek. Justru namamu sangat indah, seperti orangnya. Hanya saja, aku tak terbiasa. Dulu aku selalu memanggilmu dengan panggilan kecil yang aku karang sendiri. Nissay. Kau ingat? Pasti sudah tertebak ‘Nissay’ itu apa. Ya. Tepat sekali. ‘Nissay’ itu artinya Anisa sayang. Ku berikan nama itu untukmu karena aku sayang padamu. Tapi tak lama aku berikan nama itu, tiba-tiba saja kau sudah punya nama baru. Anchib. Anisa Chibi. Aku suka nama itu. Mudah diingat, mudah diucap dan lucu. Karena aku suka nama Anchib itu, jadi setiap saat aku menyapamu aku selalu menyebutkan semua nama pan

A Cup of Vanilla Latte For Life

"Life is never flat. Life always need inspiration for the future..." Ku rasakan dingin yang menyerang tubuhku sampai menusuk ke tulangku malam ini. Senja tadi hujan turun dan rintiknya pun kadang pergi dan datang kembali. Seperti biasa aku hanya diam di kamarku sambil menulis dan di temani secangkir Vanilla Latte. Tidak ada yang lebih menyenangkan dibandingkan mengisi waktu luang dengan seperti ini. Menulis semua hal yang aku inginkan, ditambah secangkir Vanilla Latte yang mampu membuat kenyamanan dan ketenangan. I like coffe! Cappucino si centil, Mocca si kreatif dan Ekspresso si filosofi kehidupan, itulah jenis kopi favoritku. Aku suka semuanya, hanya saja Vanilla Latte is number one. Vanilla Latte is better one. Tidak ada rasa dominan di dalam Vanilla Latte, karena ada campuran banyak bahan. Minuman yang sangat seimbang dari komposisi hingga cita rasa. Menikmati sedikit keindahan hidup, aku menyesap Vanilla Latte yang sudah tersaji di hadapanku. Ku angkat sec

Klise Sang Pemimpi

Image
Aku berlari sekuat tenagaku. Mencoba melompat lebih tinggi tuk menggapai mimpi. Masa depan berada di hadapanku. Namun aku masih belum bisa menentukan akan ku rangkai seperti apa hidup ini. Potongan-potongan mozaik ku coba persatukan. Kadang angin menerpa pohon keyakinanku hingga aku memecahkan kembali potongan mozaik itu. Aku terlihat letih, enggan berlari. Aku telah lelah berlari, berjalan panjang menyusuri jalan yang tak selalu mulus dari dataran rendah ke dataran tinggi. Menikmati es krim cokelat pelepas dahaga yang mengingatkan aku bahwa hidup tak selalu indah, ada rasa pahit di balik rasa manis yang meledak ketika aku memakan es krim cokelat. Membuat aku ingin menghentikan waktu sejenak. Mencoba sadar untuk menikmati hidup. Meski orang-orang berkata bahwa tabung pasir waktu bagian atasnya sudah habis. Aku kembali berlari. Sejauh ini...harusnya aku sudah bisa berdiri lebih tinggi. Ada apa dengan semesta? Di balik langit yang biru, di balik sungai yang mengalir tenang, di b

Mozaic is You

"Kamu adalah sebagian elemen dalam potongan mozaik di hidupku ... " Dimana bintangku? Belakangan ini aku telah kehilanganmu. Aku telah kehilangan bintang yang selalu ceria, selalu tebarkan cinta yang tak pernah berhatam. Kamu, bintang yang selalu terangi langit-langit hatiku. Dimana kini kamu bersembunyi? Dalam hati aku tertawa getir, mengingat akan beberapa perubahan saat ini. Mungkinkan ini SANDIWARA (lagi) ? Aku tidak pernah percaya pada mereka. Karena aku tahu ada dusta dalam ucapan yang terselip senyum nista. Aku tahu. Peristiwa yang seperti ini pernah terjadi, dulu. Justru aku tidak tega harus melihatmu tersiksa dalam sandiwara yang sepertinya sudah terorginir dengan rapi ini. Menjadikan kamu sebagai tameng dan menyuruhmu untuk tutup mulut, sehingga kamu harus bersembunyi dam membuat teka-teki. Kamu berhasil membuat aku mencari dan terus menlaah akan semua ini. Dan berharap, kamu akan menceritakan apa yang telah terjadi. Apa kabar kamu saat ini? Ku dengar kabar

It Will Rain ... [?]

"Terkadang rasa sayang yang sangat berlebihan itu sangat menyakitkan ... " Hujan di sore hari meresonansikan tentang ingatan masa lalu. Bahkan saat ini hujan telah membawa hatiku biru. Membuatku merasakan kembali sesuatu yang pernah aku takutkan beberapa waktu lalu. Ini bukan sebuah tulisan tentang sahabat ataupun cinta. Tapi--yang aku tulis ini adalah tentang rasa sayang seorang fans kepada idolanya. Ada yang salah? Menurutku itu adalah hal biasa. Maaf apabila tulisanku menyinggung. Tapi aku selalu menulis dengan mengikuti suasan hatiku dan aliran pikiranku. Walau aku tidak tahu bagaimana harus menyusun kata-katanya. Beberapa hari ini aku merasa ada yang aneh. Perasaan ini sulit dimengerti. Kepalaku rasanya sangat berat. Terkadang aku bertanya kepada hatiku, "sebenarnya apa yang sedang aku rasakan?". Firasat ini...ah, aku tidak mau menghipotesa yang tidak-tidak. Aku sudah menduga sejak awal, meski dugaanku belum terjadi. Bukan tidak mungkin lagi, tapi

Suddenly It Falls

Image
Haii, glad to see you again. I've been avoiding you. Try not to meet you again. But I can't still avoiding you. Now, all I hear is raindrops falling on the rooftop. The rain fills our meeting. Trickling one by one touch the window that separates us. Until the rain splash gently touching my cheek. Hai, apa kabar? Setelah sekian lama kita tidak bertemu, namun waktu mempertemukan kita kembali. Bukan inginku begini, tapi salahku yang membuat kau ada disini. Maaf aku membuat kamu ada disini. Telah lama aku menghindarimu, namun tetap tidak bisa. Entah takdir atau hanya kebetulan. Bertemu denganmu membuat aku tidak mampu berbuat. Sungguh tak mudah bagiku. Rasanya aku tidak sanggup bernafas lagi, berdiri tegap di hadapanmu kini. Aku membatu. Membingkai diriku sendiri. Menyalahi pertemuan ini. Aku tidak dapat mendengar ucapanmu. Yang ku dengar hanya suara tetesan hujan yang menghiasi pertemuan ini. Derainya membentang memisahkan aku dan kamu. Hujan menetes jatuh satu per satu m

Hello Rain !

Image
Hello rain ! This is not a sad story. Not an ambigous sentence. I just wanna to try to write what I see. Describe with simple words, menari lemah gemulai dengan gaya bahasaku yang terlalu biasa. Ini bukanlah sesuatu yang "wah". Sebuah catatan yang aku tulis tanpa pernah aku sadari begitu. Kata-kata yang mengalir begitu saja dari pikiranku, mengikuti irama hatiku seiring dengan detak jantung dan denyut nadiku terus membuat melodi. Aku belajar mencintai udara yang membuat aku mampu bernafas dan bersyukur karena Allah telah memberikanku hidup. Hello rain! Welcome to my world. We meet again after long time I not looking at you, enjoying every second of the most beautiful moments that are so conciliatory my heart. Mungkin bahasa Inggrisku tidak sebagus orang-orang Amerika ataupun British, grammarku pun sangat "jongkok tiarap", tidak sempurna. Tapi bukan itu yang terpenting. Aku hanya ingin bermain dengan kata-kata menyusun sebuah paragraf puitis. Sore in